Satu studi menunjukkan bahwa retakan yang dihasilkan di leher memiliki efek mental positif karena sebagian orang berpikir bahwa suara retak akan menghasilkan pelepasan tekanan dan sendi yang kaku akibat pegal.
Baca juga: Rayakan Ulang Tahun di Solo, Begini Keseruan dr.Reisa dan Keluarga
Suara yang ditimbulkan juga dipercaya memberi rasa puas bahkan rasa senang, walaupun dalam beberapa kasus tidak selalu menimbulkan bunyi dan tidak selalu berhasil.
Keadaan yang memaksa atau mendorong Moms melakukan retakan dan membunyikan leher ini akibat hipermobilitas, yaitu ruang antara persendian lebih lebar dari biasanya.
Jika terlalu sering Moms melakukannya, persendian bisa meregang secara permanen sehingga berisiko terkena osteoartritis (suatu gangguan persendian akibat berkurangnya tulang rawan sendi sehingga terbentuk tonjolan tulang pada permukaan sendi).
Baca juga: Mitos Jodoh Hingga Sarang Laba-laba. 8 Tradisi Natal Unik di Berbagai Negara
Selain itu, bisa menyebabkan pembekuan darah yang kemudian akan menghambat aliran darah ke otak.
Melakukan retakan dan membunyikan leher dengan cara yang benar dan tidak terlalu sering dapat membantu Moms untuk membuat leher dan pundak merasa ringan.
Namun jika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dan kemudian terjadi gangguan di sekitar leher, Moms perlu mengonsultasikannya kepada dokter. (*)
(Cynthia Paramita Trisnanda / Nakita.id)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR