Nakita.id- Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat pemerintah mengambil kebijakan.
Salah satunya adalah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran virus corona.
Saat ini sudah ada 18 wilayah yang menerapkan PSBB guna memutus rantai penyebaran.
Namun menurut Lembaga Survey Indonesia (LSI) mengatakan bahwa penerapan PSBB di 18 wilayah Indonesia belum maksimal.
Bahkan efek dari PSBB pun belum terlihat secara signifikan hingga sampai saat ini.
Melansir dari kanal Youtube CNN Indonesia, LSI mengatakan hal tersebut dapat terjadi karena belum ada wilayah yang mengalami penurunan harian secara drastis.
Dari 18 wilayah yang saat ini tengah melakukan PSBB, hanya empat wilayah yang saat ini memperoleh kategori B (baik).
Empat kota tersebut diantaranya adalah, DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Kbaupaten Bogor.
Keempat wilayah ini menunjukan trend penurunan kasus virus corona yang cukup signifikan.
Keempat wilayah tersebut juga dinilai konsisten mengalami penurunan meskipun belum drastis.
Sementara 14 wilayah lainnya hanya berkategori cukup bahkan kurang maksimal dalam menerapkan PSBB.
Dari 18 wilayah yang menerapkan PSBB belum ada satu wilayah pun yang menunjukan kategori A atau istimewah.
Menurut salah seorang peneliti dari LSI, PSBB tidak maksimal bisa disebabkan karena kurangnya pengawasan dari pemerintah daerah.
"Mengapa ini bisa terjadi kita melihat pertama bahwa dari peran pemerintah daerah. Masih banyak pemerintah daerah yang belum maksimal melakukan pengawasan tetap terhadap PSBB ini," ungkap Ardian Sofa Peneliti Senior LSI dalam kanal Youtube CNN Indonesia pada Senin (11/05/2020).
Peran tokoh informal dalam keberhasilan PSBB juga sangat diperlukan menurut Ardian.
"Peran tokoh informal dalam melakukan sosialisasi, dan juga mengawal PSBB belum terlihat," pungkasnya.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR