Nakita.id - Sebelumnya, Wirang Birawa pernah mengungkapkan terawangannya soal virus corona.
Ia pernah mengungkapkan bahwa serangan virus corona akan mulai berakhir di pertengahan tahun 2020.
"'VIRUS CORONA'
FIRASATKU INI SEMUA AKAN SELESAI PERTENGAHAN TAHUN INI
'FIRASATKU'" begitu tulis Wirang dalam unggahan di Instagramnya pada 10 Maret 2020.
Bak mendekati kebenaran ramalan dari Wirang, secercah harapan pun muncul saat peneliti di salah satu universitas ternama di dunia menemukan fakta baru mengenai virus corona.
Para peneliti dari Arizona State University mengungkap penemuan baru mengenai virus yang menyerang pernafasan manusia ini.
Mereka menyebutkan virus corona yang sedang mewabah telah mengalami mutasi.
Namun mutasi yang terjadi pada virus tersebut bukan semakin berbahaya melainkan sesuai hasil penelitian mereka virus semakin melemah.
Melansir dari Express UK, para peneliti ini mengidentifikasi virus corona kian hari kian melemah.
Hal itu lantaran berkaca dari peristiwa wabah virus SARS pada tahun 2003 silam.
Setali tiga uang, kabar baik mengenai sinyal akan segera berakhirnya pandemi tersebut juga dijelaskan oleh mantan Direktur WHO Cancer Programe.
Profesor Karol Sikora menulis cuitan di Twitter yang menuturkan bahwa mutasi yang melemah adalah awal dari wabah virus corona akan berakhir, @profkarolsikora.
"Para ilmuwan di Arizona telah mendeteksi mutasi dalam sampel virus corona.
"Jangan khawatir, itu telah kehilangan sebagian potensinya.
"Ketika ini terjadi dalam wabah SARS, itu menandai awal dari akhir," tulis Karol Sikora.
Meski begitu, penelitian mengenai melemahnya virus tersebut baru diambil dari satu sampel penguji.
Masih perlu penelitian dari sampel di tempat lain juga.
Sementara itu, peneliti di Arizona State University sudah mengambil 382 sampel dari pasien positif Covid-19 di negara bagian itu.
Dari 382 sampel usap hidung yang diteliti oleh para peneliti dari pasien virus corona di negara bagian itu, satu sampel tunggal kehilangan sebagian besar genomnya.
Delapan puluh satu surat dihapus secara permanen, menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Virology .
"Salah satu alasan mengapa mutasi ini menarik adalah karena itu mencerminkan penghapusan besar yang muncul dalam wabah SARS 2003," kata Lim dalam sebuah pernyataan, dikutip dari New York Post.
Dari pengambilan sampel tersebut, ditemukan satu sampel kehilangan sebagian besar materi genetik virus.
Para peneliti tersebut mengklaim bahwa bagian yang hilang tersebut membuat infeksi lebih lemah dan menjadi salah satu sinyal kalau wabah bakal berakhir.
(Artikel ini telah tayang di Sosok.iddengan judul "Kabar Gembira Pandemi Akan Segera Berakhir, Ilmuwan Dunia Bagikan Hasil Penelitian Mengenai Virus Corona yang Kian Hari Kian Melemah, Ini Buktinya!")
Source | : | Instagram,Sosok.id |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR