Di negara-negara berpenghasilan rendah misalnya, harapan hidup naik 21 persen atau dalam rentang waktu 11 tahun antara tahun 2000 dan 2016.
WHO juga membandingkannya dengan tingkat harapan hidup di negara berpenghasilan tinggi yang hanya 4 persen selama tiga tahun belakangan ini.
Salah satu yang jadi pendorong adanya kemajuan di negara-negara berpenghasilan rendah itu adalah peningkatan akses ke layanan kesehatan guna mencegah dan mengobati HIV, malaria dan TBC, serta sejumlah penyakit tropis terabaikan.
Data lainnya menunjukkan layanan kesehatan ibu dan anak juga mengalami peningkatan.
Kemajuan tingkat harapan hidup dan harapan sehat yang tidak merata ini secara luas mencerminkan ketidaksetaraan dalam akses ke layanan kesehatan yang berkualitas.
Ketidakmampuan untuk membayar layanan kesehatan merupakan tantangan besar bagi banyak orang.
Pada tren saat ini, WHO memperkirakan bahwa tahun 2020, sekitar 1 miliar orang (hampir 13 persen dari populasi global) akan menghabiskan setidaknya 10 persen dari anggaran rumah tangga mereka untuk perawatan kesehatan.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | WHO |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR