Nakita.id - Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan foto antrean penumpang di Bandara Soekarno Hatta.
Kejadian tersebut mengundang banyak respons dari masyarakat secara luas.
Pasalnya antrean tersebut terjadi di tengah korban virus corona yang masih terus berjatuhan.
Belum lagi banyak foto atau video yang beredar terkait dengan penuhnya pengunjung di beberapa mal yang ada di Indonesia.
Peristiwa-peristiwa tersebut nampaknya membuat duka dalam di hati para masyarakat yang selama ini memutuskan untuk berada di rumah selama berbulan-bulan demi memutus rantai penyebaran covid-19.
Terutama bagi para tim medis yang selama ini pontang-panting berada di garda depan menangani wabah virus corona.
Melihat banyaknya masyarakat yang sudah mulai acuh tak acuh dengan himbauan pemerintah membuat tim medis merasa lelah.
Tim medis pun berbondong-bondong mengunggah foto dengan memegang kertas bertuliskan #Indonesiaterserah.
Terkait hal itu, salah satu ahli psikologi angkat bicara dan membongkar makna yang terkandung di balik foto-foto tersebut.
Menurut Imam Rasojo seorang psikolog dari Universitas Indonesia mengatakan, bahwa tim medis sedang difase lelah karena masyarakat yang masih terus melanggar.
"Ya ini adalah sebuah ekspresi, sebenarnya ini banyak sekali kultur kita tuh begitu. Misalkan orang tua yang mendidik anaknya dan udah berusaha keras memberitahu kan tentang sesuatu yang baik, dan buruk supaya jangan melanggar tapi dia tetap menjalankan jadi yaudah terserah karep mu gitu kan," ungkap Imam dalam video di akun Youtube KompasTv.
Imam juga mengatakan, foto dengan #Indonesiaterserah itu merupakan salah satu bentuk kekecewaan tim medis.
Imam juga menghimbau agar pemerintah dan masyarakat hati-hati terhadap situasi tersebut.
"Itu ekspresi sebuah kekecewaan, ekspresi ketidak percayaan juga menjadi sikap. Akhirnya acuh tak acuh jadinya, jadi hati-hati ya terhadap situasi seperti ini dan menciptakan hal seperti itu terhadap tenaga medis," ungkap Imam.
Baca Juga: 3 Hari Tertimbun Runtuhan Restoran Dunia Baru, Seorang Perempuan Ditemukan Selamat!
Imam juga menghimbau agar para masyarakat lebih bisa memahami psikologis tenaga medis yang harus dijaga.
"Tentu tenaga medis tidak akan membicarakan secara terbuka saya akan mogok, karena dia tahu persis pernah terjadi ada salah kata, salah pemberitaan justru berbalik malah di-bully. Nah tapi ini kita harus paham psikologisnya tenaga medis yang sudah berjuang mati-matian terus tidak direspons proposional di luar gitu," tutup Imam.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR