Nakita.id - Apakah ada Moms yang sedang hamil dan tinggal menghitung hari untuk menantikan kelahiran Si Kecil?
Kalau ada, sepertinya menanti kelahiran akan memberikan dilema tersendiri ya untuk Moms semua.
Namun jangan khawatir Moms, sebab sudah banyak fasilitas kesehatan yang bisa menerima persalinan di tengah pandemi covid-19 ini.
Akan tetapi dengan beberapa kebijakan baru yang memang harus dipatuhi oleh pihak fasilitas kesehatan dan Moms yang hendak melahirkan.
Maka dari itu Moms yang hendak melahirkan perlu melakukan persiapan 'lebih' untuk menyambut Si Kecil ke dunia.
Termasuk salah satunya adalah melakukan pencegahan universal.
"Ibu hamil memang disarankan untuk melakukan pencegahan universal dengan status 'wajib'. Di mana harus mulai menjaga jarak dengan orang lain, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pakai masker, hingga melakukan sanitasi ke permukaan benda atau apa pun yang mau dipegang," ujar dr. Dian Indah Purnama, SpOG selaku Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan RSU Bunda Margonda, Depok dalam acara Nakita.id #BerbagiCerita Persiapan Persalinan Saat Pandemi Covid-19.
Mengingat adanya potensi seorang ibu hamil bisa terinfeksi virus corona yang bisa menularkan dengan yang lainnya, maka sebelum melahirkan wajib melakukan skrining.
Skrining yang satu ini juga dianjurkan untuk Moms yang sudah berada dalam usia kandungan 36 minggu ke atas.
Sehingga jika sudah waktunya melahirkan, maka tidak perlu repot skrining lagi dan bisa langsung pergi ke fasilitas kesehatan yang diinginkan.
Ada tiga jenis skrining yang bisa dilakukan, yang pertama yaitu dengan RT-PCR atau biasa disebut Swab Test.
Protokol yang satu ini merupakan proses skrining standar untuk mengetahui apakah Moms terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Hasilnya bisa didapatkan 2-3 hari setelah proses skrining.
Lalu ada CT Thorax yang merupakan pemeriksaan dengan sensitivitas tinggi.
"CT Thorax ini prosesnya lebih cepat ya Moms karena prosesnya hanya masuk ke dalam sebuah alat dan akan terlihat seperti apa yang ada di dalam tubuh kita apakah ada virus itu menginfeksi bagian dalam tubuh," jelas dr. Dian.
Lalu paling minimal adalah Rapid Test, dengan sensivitas yang rendah dan akan dilakukan pengulangan selang 7-10 hari jika hasil yang pertama negatif.
Itu adalah persiapan yang wajib untuk Moms lakukan agar bisa menyambut Si Kecil dengan rasa aman.
Untuk hasilnya sendiri, jika Moms sudah terbukti sehat dan bebas dari virus corona maka Moms bisa melahirkan secara normal.
Namun tetap saja tidak boleh ditemani dan dibesuk oleh banyak orang.
"Biasanya setiap protokol fasilitas kesehatan berbeda ya, ada yang boleh ditemani dan ada yang tidak boleh sama sekali. Akan tetapi kalau boleh ditemani biasanya itu hanya 1 orang saja dan bukan lansia, suami misalnya. Lalu suami juga harus memiliki surat sehat untuk mendampingi di dalam ruangan," jelas dr. Dian.
Baca Juga: Belum Siapkan Nama Jelang Persalinan, Ini Daftar Nama Anak Perempuan yang Lahir di Bulan Ramadan
"Dan untuk ibu yang akan melahirkan dengan hasil skrining bagus, boleh melahirkan normal dan yang namanya IMD, rawat gabung dengan anak, menyusui secara langsung, itu tetap diperbolehkan tanpa halangan sama sekali," tambah dr. Dian.
Lalu untuk Moms yang akan melahirkan dengan positif Covid-19 maka akan diberlakukan protokol khusus.
Seperti masuk ke dalam ruang khusus bertekanan negatif, tenaga medis yang menggunakan APD lengkap level 3.
Ruang rawat isolasi, hingga pemberian ASI perah kepada Si Kecil sebab menyusui secara langsung tidak dianjurkan.
Selain itu Moms yang positif Covid-19 juga lebih disarankan untuk melakukan operasi sesar demi meminimalisir potensi menularkan kepada tenaga medis, pendamping, dan Si Kecil yang ada di ruang bersalin.
Maka dari itu sebelum melahirkan Moms juga dianjurkan sudah mempersiapkan informasi di mana kira-kira fasilitas kesehatan yang diinginkan.
Cari tahu terlebih dahulu soal aturan-aturan, seperti pendamping persalinan hingga besuk agar Moms sudah menyiapkan mental dan tidak kaget.
Banyak berdiskusi dengan dokter Moms soal penyesuaian waktu melahirkan, untuk yang satu ini bisa dilakukan secara online saja tidak perlu tatap muka.
Setelah itu Moms juga diharapkan bisa mengurangi stres dengan tidak terlalu jauh memikirkan sesuatu.
Jangan terlalu takut karena bersalin di tengah pandemi ini, jika Moms sudah terlalu takut maka hubungilah bantuan online yang terpercaya.
Konsultasi seperti itu diharapkan bisa membantu Moms dalam menurunkan stres dan bisa berdamai dengan keadaan.
Lalu apakah ada batas aman melahirkan di rumah sakit umum?
"Mau di rumah sakit umum, RSIA, bidan, semua kalau tidak ada prosedur pemisahan alur, maka semua punya potensi ketularan.
Jadi tergantung bagaimana fasilitas kesehatan itu melakukan pemisahan dan deteksi dini yang bagus. Sehingga potensi penularan tidak ada," tandas dr. Dian Indah Purnama, SpOG.
Nah kira-kira seperti itu Moms, mau melahirkan dimana pun yang terpenting adalah Moms sudah mempersiapkan skrining dengan baik.
Serta sudah mengetahui bahwa fasilitas kesehatan yang dituju sudah punya protokol aman untuk dijadikan tempat bersalin.
Sehat selalu dan selamat menantikan kelahiran Si Kecil ya Moms!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR