Semakin tinggi kadar amilopektin, semakin rendah amilosanya. Begitu pula sebaliknya.
2. Bihun Palsu
Sebuah video menjadi viral di sosial media karena menunjukan bihun yang tengah dibakar karena dicurigai berbahan dasar plastik.
Dalam video terlihat, sebelum membakar bihun ia sempat memperlihatkan kemasan bihun yang memiliki merk Superior Putri Jagung.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM) sendiri telah memberikan penjelasan tentang produk makanan yang bisa terbakar.
BACA JUGA: Di Jepang Ada Jenis Pisang yang Kulitnya Bisa Dimakan Lho, Moms
Dalam situs BPOM, menjelaskan jika bahan yang bisa terbakar kemungkinan memiliki kandungan rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.
Percobaan membakar makanan tidak selalu bisa membuktikan apakah produk makanan tersebut mengandung plastik atau lilin.
Demi mendapatkan hasil yang lebih akurat, bahan makanan hanya bisa diuji di laboraturium.
Semua bahan makanan yang telah memiliki izin BPOM telah melewati evaluasi keamanan, mutu dan gizinya sebelum diedarkan.
Pihak BPOM berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan untuk meningkatkan perlindungan masyarakat.
Pihak BPOM juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan ada produk makanan yang mencurigakan.
BACA JUGA: Bocah 6 Tahun Pesohor Terbaru di Instagram dengan 670.000 Follower
Moms kita memang harus selektif dalam membeli bahan makanan, Namun, Kita juga tidak boleh terlalu mudah termakan oleh berita bohong (Hoax) tentang makanan yang beredar. (*)
(Nia Lara Sari / Nakita.id)
Source | : | youtube |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR