Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Kongo kini juga harus memerangi virus ebola secara bersamaan dengan virus dan penyakit lain.
Kasus virus corona di Kongo bahkan lumayan tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, per 31 Mei 2020, Kongo melaporkan 3 ribu lebih kasus corona dan 72 orang telah meregang nyawa akibat Covid-19 ini.
Kemudian, ada campak yang masih menghantui Kongo.
Tercatat sejak 2019, ada 300 ribu lebih kasus campak dan 6 ribu lebih kematian akibat campak.
Hal ini membuat WHO melek dan menyadari bahwa wabah yang telah lalu terjadi bisa saja terjadi lagi di hari berikutnya.
"Ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Sementara wabah ebola baru-baru ini di Republik Demokratik Kongo di daerah Mbandaka, Provinsi Ekuador, dinyatakan pada 1 Juni 2020 ada 6 kasus.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR