Andi Arni pun menangis saat tahu ibunya tak dimandikan hanya ditayamumkan dan jenazahnya dibungkus dengan plastik berlapis-lapis.
Saat itu status ibunya PDP sehingga petugas memberlakukan protokol Covid-19 pada jenazah ibunya.
Saat akan dimasukkan ke peti, Andi Arni langsung mencoba untuk menghalangi petugas yang akan memasukkan jenazah ibunya ke dalam peti.
Namun, akhirnya ia tak bisa melawan petugas yang berhasil memasukkan tubuh ibunya ke dalam peti jenazah.
Hingga terjadilah adegan Andi Arni yang berteriak di rumah sakit sembari meronta dan meminta petugas untuk tidak memakamkan ibunya.
"Setelah itu saya meronta-ronta menangis, sekuat tenaga berharap Eta saya datang. Tetapi Eta saya tidak datang sampai saat sudah disalatkan. Mereka membohongi kami, mengambil jenazah umi saya," ujar Andi Arni.
Dikabarkan ibunya Andi Arni meninggal dengan status PDP pada Jumat, 15 Mei 2020, di salah satu rumah sakit di Gowa, Sulawesi Selatan.
Sepekan setelahnya, Jumat 22 Mei 2020, hasil swab menyatakan bahwa ibunda dari Andi Arni negatif Covid-19.
Source | : | |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR