Dalam satu penelitian terhadap 122 pasien, 79 persen pria yang dites positif di tiga rumah sakit Madrid botak.
Hasil penelitian itu diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology.
Sebuah penelitian sebelumnya terhadap 41 pasien di Spanyol menemukan 71 persen korbannya adalah pria botak.
Perlu dicatat bahwa ini adalah studi skala relatif kecil dan para ilmuwan mengatakan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Tingkat latar belakang kebotakan pada pria kulit putih pada usia yang sama dengan yang diteliti adalah antara 31 dan 53 persen - penurunan yang signifikan.
Sementara itu uji coba terpisah telah diluncurkan oleh Matthew Rettig, ahli onkologi di Los Angeles, AS, untuk menguji efek obat sujud - mengurangi kadar androgen - pada virus corona di LA, Seattle dan New York.
Studi lain di Veneto, Italia, dari 9.280 pasien ditemukan pria dengan kanker prostat yang menggunakan terapi kekurangan androgen hanya seperempat sakit karena Covid-19 dibandingkan mereka yang menggunakan perawatan lain.
Artikel ini sudah tayang di Wartakota dengan judul:PENELITIAN Terbaru Pria Botak Lebih Berisiko Meninggal karena Virus Corona, Pengaruh Hormon Androgen
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR