Nakita.id - Kemajuan teknologi membuat kita tak lepas dari gadget dalam kehidupan.
Dalam keseharian kita sudah akrab menggunakan berbagai gadget, seperti smartphone, komputer, atau laptop.
Semua benda itu bisa digunakan untuk bekerja, bermain game, maupun berkomunikasi dengan keluarga melalui aplikasi.
Kalau diperhatikan, setiap menggunakan gadget, pastinya ada program atau aplikasi yang digunakan, seperti aplikasi permainan, aplikasi chatting, atau program pengolah huruf.
Baca Juga: Virus Corona Dapat Hidup di Ponsel, Begini Cara Membersihkan Gadget yang Benar!
Di balik pembuatan program dan aplikasi tadi, ternyata ada proses rumit yang disebut sebagai coding.
Proses ini dilakukan oleh seorang coder atau programer yang bertugas membuat sebuah program atau aplikasi.
Ternyata, bukan hanya orang dewasa saja yang bisa menjadi seorang coder dan membuat sebuah program maupun aplikasi. Anak-anak pun bisa menjadi seorang coder.
Bahkan ada beberapa anak-anak di dunia yang disebut sebagai coder cilik termuda di dunia.
Apa Itu Coding dan Coder?
Sebenarnya apa pengertian coding maupun coder?
Dua istilah ini sering terdengar dan digunakan dalam pemprograman atau pembuatan sebuah program maupun aplikasi dalam gadget dan dalam sebuah situs atau website.
Coding adalah kegiatan menulis kumpulan kode berupa angka, huruf, atau simbol yang nantinya akan diterjemahkan menjadi program, aplikasi, atau situs tertentu.
Nah, penulisan coding ini harus mengikuti alur tertentu yang sudah diatur dalam aturan penulisan dari bahasa pemrograman yang sudah digunakan.
Dalam penulisan coding, tentu ada orang yang menuliskan atau menyusun kode ini.
Orang yang menulis dan menyusun kode ini hingga bisa dibaca menjadi sebuah program disebut sebagai coder.
Ternyata, ada beberapa anak di dunia yang disebut sebagai coder cilik dan termuda.
1. Amy Mather
Sejak usia 11 tahun, Amy Mather asal Manchester, Inggris, mulai menujukkan kemampuannya sebagai seorang coder melalui festival sains yang diikutinya.
Kemudian di usia 14 tahun, Amy sudah mulai membuat game dan merancang sendiri perangkat lunak miliknya sendiri yang bisa digunakan di komputer.
Amy mengatakan, dengan mencoba melakukan coding, hal ini akan mempermudah hidup kita, karena ada berbagai program yang bisa dibuat untuk memudahkan kegiatan sehari-hari.
Karena hal inilah, Amy kemudian mendorong anak-anak untuk mencoba untuk melakukan coding dan membuat grup coder di Manchester pada tahun 2009 lalu.
Baca Juga: Komputer Akan Bebas Debu Jika Moms Bersihkan dengan Cuka, Kok Bisa?
2. Muhammad Hamza Shahzad
Hamza yang tinggal di daerah Handsworth, Birmingham, Inggris dinobatkan sebagai seorang coder termuda di dunia, nih, teman-teman.
Kemampuannya ditunjukkan saat dirinya berusia tujuh tahun dengan membuat sebuah aplikasi web.
Bahkan di usia enam tahun, Hamza juga mencetak rekor dunia sebagai Microsoft Office Professional termuda di dunia. Saat ia menjalani tes di Microsoft, ia mendapatkan nilai 757 dari nilai minimal 700 poin.
Hal ini membuat bisa dengan mudah membuat Hamza membuat aplikasi web-nya sendiri dan mengelola berbagai aplikasi lain.
3. Samaira Mehta
Coding ternyata tidak hanya bisa dilakukan dalam pembuatan program, aplikasi, atau situs untuk gadget saja.
Seperti yang dilakukan oleh Samaira Mehta yang membuat sebuah permainan papan atau board game bernama CoderBunnyz.
CoderBunnyz dibuat oleh Samaira Mehta yang masih berusia 10 tahun untuk anak-anak usia empat tahun ke atas.
Board game CoderBunnyz ini sendiri adalah sebuah permainan papan yang dimainkan untuk mengajarkan konsep coding untuk anak-anak.
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Saat Pakai Komputer Agar Tak Lukai Tulang Belakang
Cara bermainnya pun cukup sederhana, yaitu dengan mengarahkan kelinci untuk memakan wortel. Namun cara yang digunakan cukup unik.
Untuk mengarahkan kelinci ke wortel yang harus dimakannya, pemain diajak berpikir dengan membuat kode-kode tertentu yang bisa mengarahkan kelinci sampai ke wortelnya.
Dengan bermain CoderBunnyz, pemain akan diajarkan beberapa konsep dasar coding, seperti pengurutan, fungsi kode, antrian, dan berbagai konsep dasar lainnya dalam coding.
Ada Berbagai Lapangan Kerja untuk Para Coder
Saat ini, banyak bidang yang ternyata membutuhkan peran para coder.
Bahkan menurut data dari BLS pada 2015 lalu, pekerjaan pemrograman komputer dan coder lebih dicari di Amerika Serikat dibandingkan dengan pekerjaan lainnya.
Setidaknya, beberapa lapangan pekerjaan ini membutuhkan coder, seperti di bidang IT, analisis data, bahkan hingga menjadi seorang ilmuwan.
Sedangkan di Indonesia, lapangan pekerjaan untuk menjadi seorang coder juga terbuka lebar, lo.
Sebabnya, saat ini sudah banyak pekerjaan yang berhubungan dengan aplikasi, program dan website.
Bobo Mengadakan Kelas Online Menjadi Coder Cilik
Bila Moms tertarik dengan bidang coding maupun membuat aplikasi untuk Si Kecil maka perlu tahu bahwa Bobo akan mengadakan kelas online Holiday Fun Class bertema menjadi Coder Cilik.
Kelas online ini akan diadakan pada 19, 20, dan 21 Juni mendatang oleh Bobo dan dibimbing oleh kakak-kakak dari Robologee.
Pada kelas online ini, Si Kecil akan diajarkan cara membuat game yang bisa dimainkan melalui website.
Bagi Moms yang ingin Si Kecil mengikuti Holiday Fun Class dengan tema menjadi Coder Cilik.
Holiday Fun Class kali ini akan diadakan pada tanggal 19, 20, dan 21 Juni 2020 Pukul 10.00 - 12.00 WIB.
Jangan sampai terlewatkan, karena kuotanya terbatas!
Untuk pendaftaran kunjungi gridstore dengan ketik gridstore.id/webinar lalu pilih Kelas Coding Bobo atau langsung ketik bit.ly/holidayfunclass02.
Informasi pendaftaran bisa menghubungi Aryo di 081297925323
Bobo tunggu ya!
Dengan mendaftar event atau webinar ini berarti Moms juga menyetujui Kebijakan Privasi KG Media (https://inside.kompas.com/policy)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR