Nakita.id - Kabar yang kurang enak didengar kembali berembus terkait angka penularan virus corona di Jawa Timur.
Setelah ditetapkan sebagai zona hitam dengan catatan penambahan pasien Covid-19 terbanyak di Indonesia.
Jawa Timur kembali menjadi sorotan karena angka kematian akibat virus corona terus meningkat tajam.
Melansir dari Wartakotalive, kini disampaikan kalau korban meninggal dunia akibat virus corona di Indonesia mencapai 2.000 orang.
Data ini didapat setelah ada penambahan 41 orang meninggal dunia.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, hingga Kamis (11/6/2020) total ada 2.000 pasien yang meninggal dunia usai tertular Covid-19.
"Jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 41 Sehingga total pasien meninggal dunia sebanyak 2.000 orang," ujar Yuri.
Berdasarkan keterangan Yuri, Jawa Timur menjadi wilayah terbanyak kasus kematian karena virus corona.
Tercatat ada sebanyak 553 pasien meninggal dunia setelah terjangkit Covid-19 di Jawa Timur hingga Kamis (11/6/2020).
Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi di Jawa Timur, bahkan melebihi kasus meninggal dunia di DKI Jakarta.
Hingga Kamis kemarin, jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 di DKI Jakarta tercatat sebanyak 537.
Mengutip dari Kompas.com, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, angka kematian Covid-19 tidak dapat diprediksi atau unpredictable.
"Saya sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya menangis setiap hari dalam hati karena selalu mendapatkan laporan pasien meninggal akibat Covid-19," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis malam.
Joni membeberkan kondisi di mana pernah melihat pasien Covid-19 berumur 37 tahun harus dipasangi ventilator.
Setelah dirawat selama tujuh hari di rumah sakit, pasien tersebut dikatakan sudah membaik.
Hanya saja, mendadak pasien tersebut meninggal dunia karena mendapatkan serangan jantung.
Sebaliknya ada pasien yang saat datang ke RSU dr Soetomo kondisinya sudah buruk dan sudah menggunakan ventilator.
"Namun, bisa sembuh dan sekarang gemuk lagi. Ini artinya ancaman Covid-19 unpredictable," terang Joni.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR