Setelahnya, Cameron dipindahkan ke RS non Covid-19 yakni di RSU Cho Ray, di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Adapun saat pemindahan ini Cameron masih dalam keadaan kritis.
Dia dipasangi alat untuk menggantikan kerja jantung dan paru-paru, Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO).
ECMO diberikan agar jantung dan paru Cameron tidak bekerja keras. Tujuannya agar dua organ tersebut bisa memulihkan keadaannya yang sudah memburuk.
Secara perlahan, dokter menurunkan ECMO dengan sangat pelan, namun Cameron tetap masih menggunakan ventilator.
Menurut dokter di RSU, Cameron begitu kritis lantaran adanya sindrom badai sitokin yakni gangguan pada organ di saat sistem imunitasnya melawan virus corona.
Kini, keadaannya semakin membaik, bahkan tekanan darahnya sudah mendekati normal, 120/60.
(Artikel ini telah tayang di GridHITS.ID dengan judul "Ajaib, Pasien Kritis dengan Fungsi Paru-parunya Hanya 10 Persen Ini Berhasil Lawan Virus Corona, Kisahnya Bikin Tak Percaya"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR