Nakita.id - Baru saja muncul kabar terkait pasien yang sempat kritis bisa sembuh dari Covid-19, Moms.
Bahkan, si pasien sempat koma dan saat itu fungsi paru-parunya hanya 10 persen dari kapasitas normal.
Peristiwa tersebut terjadi di Vietnam dan hal itu membuktikan bahwa siapa saja memiliki kemungkinan yang sama untuk sembuh dari Covid-19.
Melansir dari Kompas.com (14/6/2020), hingga tulisan ini dibuat, Vietnam menjadi salah satu negara dengan nol kasus kematian akibat Covid-19.
Dari berbagai kasus yang ada, terselip satu kasus yang menarik perhatian, yakni ada seorang pasien bernama Stephen Cameron (43) dikabarkan terinfeksi virus corona pada Maret 2020.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) (9/6/2020) Cameron bekerja sebagai pilot di maskapai Vietnam Airlines.
Dia dilaporkan terinfeksi virus di sebuah bar di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Dikabarkan, saat itu ia bertahan hidup selama 47 hari dengan fungsi paru-paru hanya 10 persen saja dari kapasitas normal.
Tak sampai di situ, Cameron juga sempat koma selama dua bulan, loh.
Selama itu, dokter memberikan perawatan secara intensif, bahkan banyak pihak yang menawarkan diri untuk mendonorkan hati dan ginjal untuk kesembuhan Cameron.
Sayangnya, transplan baru bisa dilakukan jika kondisi Cameron memungkinkan.
Sedangkan saat itu, detak jantung Cameron lemah, yakni 40 kali per menit.
Tak disangka, setelah dua bulan koma, Cameron dinyatakan negatif Covid-19.
Agar lebih akurat mengenai hasil tes, pihak RS sampai melakukan tes ulang sampai enam kali dan hasilnya tetap negatif.
Baca Juga: Sudah Boleh Bernapas Lega, Vaksin Covid-19 Siap Diedarkan , Catat Hal Ini
Setelahnya, Cameron dipindahkan ke RS non Covid-19 yakni di RSU Cho Ray, di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Adapun saat pemindahan ini Cameron masih dalam keadaan kritis.
Dia dipasangi alat untuk menggantikan kerja jantung dan paru-paru, Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO).
ECMO diberikan agar jantung dan paru Cameron tidak bekerja keras. Tujuannya agar dua organ tersebut bisa memulihkan keadaannya yang sudah memburuk.
Secara perlahan, dokter menurunkan ECMO dengan sangat pelan, namun Cameron tetap masih menggunakan ventilator.
Menurut dokter di RSU, Cameron begitu kritis lantaran adanya sindrom badai sitokin yakni gangguan pada organ di saat sistem imunitasnya melawan virus corona.
Kini, keadaannya semakin membaik, bahkan tekanan darahnya sudah mendekati normal, 120/60.
(Artikel ini telah tayang di GridHITS.ID dengan judul "Ajaib, Pasien Kritis dengan Fungsi Paru-parunya Hanya 10 Persen Ini Berhasil Lawan Virus Corona, Kisahnya Bikin Tak Percaya"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR