Nakita.id - Moms punya nama panggilan untuk Si Kecil?
Jika ya, panggilan tersebut bermakna baik atau buruk untuknya?
Moms jangan sepelekan ya, Nama panggilan atau julukan mungkin hal yang lumrah terjadi.
Tapi hati-hati loh Moms.
Ternyata nama julukan yang terdengar lucu justru membahayakan untuk Si Kecil.
BACA JUGA: Kepala Bayi Tersangkut Saat Persalinan. Bayi Lahir Tanpa kepala
Sebenarnya, dari mana sih asal muasal nama panggilan ini?
Menurut huffingtonpost.ca dalam tulisan berjudul Nicknames For Kids: This Is Why They Were Invented, menceritakan tren nama julukan atau panggilan atau nickname ini dimulai pada abad ke-18 ketika nama diturunkan dari generasi ke generasi.
Uniknya lagi Moms, seperti data yang dihimpun BBC ternyata 50 persen nama panggilan laki-laki Inggris itu yakni William, John atau Thomas.
Sedangkan bagi perempuan kebanyakan Elizabeth, Mary atau Anne.
Mengenai nama panggilan, menurut Marlene Ritchie, B.S., M.N., seorang pengajar internasional, yang menuliskannya dalam sebuah artikel berjudul The Social Effects of Nicknames, yang dimuat oleh childrensearch.net orangtua khususnya harus berhati-hati.
Pertama hati-hati memberikan nama panggilan untuk anak.
Kedua hati-hati terhadap nama panggilan anak-anak yang mungkin diberikan teman-temannya.
Jika nama panggilan ini baik dan bermakna positif atau keren, maka nama panggilan bisa memberi kepercayaan pada Si Kecil.
BACA JUGA: Kok Ada Benjolan Putih di Langit-langit Mulut Bayi, Berbahayakah?
Seorang responden untuk sebuah penelitian mengatakan "Menyenangkan memiliki sebuah nama lain yang pantas, disamping nama asli yang dibawa sejak lahir."
Tapi jika nama panggilan tersebut tidak memberikan hal yang positif, alias bermakna negatif, kemungkinannya akan mengganggu Si Kecil.
Sebab akan disandangnya terus seumur hidupnya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Albert Mehrabian dan Marlena Pierce pada tahun 1993 menemukan, nama-nama yang berkelas, sebuah bentuk penghormatan, prestasi akan membawa dampak baik bagi penyandangnya.
Malah bisa membuat pemiliknya semakin termotivasi.
Bahkan nama julukanpun bisa membuat seseorang terkenal.
Sebaliknya Moms, nama julukan yang merupakan ledekan, bisa membuat penyandangnya semakin terpuruk.
Kecuali jika dia masa bodoh alias tidak mempedulikan nama julukannya itu.
Nah Moms, maka saat Si Kecil mempunyai nama julukan dari temannya yang negatif, Moms harus segera menetralisirnya. “Kamu jangan mau jika dipanggil seperti itu, 'atau' Tenang saja. Itu hanya orang sirik. Kamu aslinya keren.”
BACA JUGA: Mudah dan Murah, Ini Dia Trik Agar Rumah Kecil Tampak Terlihat Luas
Moms dan Dads pun jangan sekali-kali memberikan nama julukan pada Si Kecil yang negatif, walau tujuannya bercanda, “Si Pesek,” “Si Tembem”.
Penting untuk diingat, nama anak adalah bagian dari identitasnya dan sangat menentukan bagaimana ia memandang dirinya.
Lantas apa dampak yang akan terjadi jika Si Kecil terus menerus menerima nama julukan yang negatif?
Menurunkan rasa percaya diri
Bullying secara verbal memang tak nampak bekas fisiknya, tapi efek dari verbal bullying lebih dahsyat dibandingkan dengan luka fisik. Sebab,bullying secara verbal tidak hanya akan berdampak pada psikologis, tapi juga berdampak pada fisik seperti pusing, migrain, darah tinggi dan sebagainya.
Dampak bullying secara verbal bisa juga membuat seseorang menyakiti dirinya sendiri, bahkan bunuh diri karena tertekan.
BACA JUGA : Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Mi Instan Campur Nasi Moms
Menurunkan prestasi
Jika tingkat percaya diri sudah menurun, berakibat pula menurunnya konsentrasi belajar dan motivasi Si Kecil, sehingga dia yang kerap diejek dengan nama julukan bisa saja tidak mau sekolah, mau pindah, bahkan berhenti sama sekali untuk menghindari ejekan dari teman-temannya.
Depresi
Pada tahun 2010, Martin Teicher, seorang psikiatris dan psikologis dari Rumah Sakit Mclean di Harvard Medical School, menerbitkan hasil studi tentang efek dari kekerasan secara verbal terhadap kesehatan mental para remaja.
Semakin sering seorang remaja menerima perkataan tidak menyenangkan, semakin besar juga gejala-gejala gangguan mental yang dialami remaja tersebut.
BACA JUGA : Deg-degan, Kelahiran Anak Sandra Dewi Bikin Warganet Penasaran
Teicher menemukan bahwa perkataan tidak menyenangkan ini mengakibatkan depresi, kegelisahan, rasa marah, kebencian, dan penarikan diri dari lingkungan sosial.
Nah Moms, jika julukan buruk ini terus menerus diterima Si Kecil tanpa adanya penetral dari orangtua, bukan tidak mungkin Moms sedang menumbuhkan anak dengan kejiwaan yang terganggu.
Meski mungkin tak nampak pada Si Kecil, tapi ketika besar, ia akan menjadi pribadi yang buruk.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | bbc |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR