Laporan utuh insiden tersebut diperkirakan bakal dirilis pada akhir 2020, dengan analisa menyeluruh bangkai pesawat masih berlangsung.
Sang menteri penerbangan mengatakan, Airbus A320 itu berada dalam kondisi siap terbang, dengan tidak ditemukan adanya masalah teknis.
Tabrakan itu dilaporkan menghancurkan sekitar 29 rumah, dengan pemerintah siap mengganti warga yang terdampak insiden.
Airbus menerangkan, pesawat mereka itu mulai beroperasi pada 2004, sebelum dibeli PIA di 2014, dan saat ini telah mempunyai 47.100 jam terbang.
Negara tetangga India itu mempunyai catatan suram penerbangan, baik militer atau sipil, dengan beberapa kali terjadi pesawat atau helikopter jatuh.
Pada 2016, pesawat PIA terbakar setelah salah satu mesin turbo propeller-nya gagal berfungsi di utara Islamabad, membunuh lebih dari 40 orang.
Adapun kecelakaan paling mematikan di sana terjadi di 2010, ketika Airbus A321 yang dioperasikan maskapai swasta mengalami kecelakaan.
Saat itu, pesawat yang terbang dari Karachi tersebut jatuh di perbukitan di luar Islamabad, dengan 152 orang di dalamnya tewas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecelakaan Pesawat di Pakistan yang Tewaskan 97 Orang karena Pilot Bahas Covid-19"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR