Hasil dari percobaan ELVIS, yang diterbitkan tahun lalu, menemukan orang-orang yang berkumur air garam mengalami pengurangan gejala batuk dan pilek.
Garam juga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh untuk membuat bahan kimia yang disebut asam hipoklorit, yang ditemukan dalam pemutih dan diketahui dapat membunuh virus, kata para peneliti.
"Kami sekarang sedang mencoba untuk menguji intervensi air garam pada mereka yang punya gejala atau dikonfirmasi Covid-19, dan berharap itu akan terbukti menjadi langkah yang berguna untuk mengurangi dampak dan menyebar infeksi.
"Ini hanya membutuhkan garam, air, dan beberapa pemahaman tentang prosedur berkumur, jadi harus, jika terbukti efektif, hal ini mudah dan murah untuk diterapkan secara luas." ujar Profesor Aziz Sheikh, Direktur Usher Institute di Universitas Edinburgh.
Setelah itu mereka melakukan percobaan pada orang dewasa yang tinggal di Skotlandia dengan gejala Covid-19 dan yang baru-baru ini sudah menerima tes positif virus corona.
Hasil dari penelitian pun akhirnya keluar, di mana berkumur dengan air garam memang bisa menurunkan gejala Covid-19 ringan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR