Nakita.id - Daun pegagan atau tanaman yang bernama Latin Centella asiatica L ini cukup banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Pegagan biasa tumbuh di tempat lembab di sekitar pekarangan rumah.
Daun ini juga banyak ditemukan tumbuh liar di tepian sungai di negara tropis.
Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak, beruas, dan menjalar hingga bisa mencapai satu meter tingginya.
Di Jawa, daun pegagan dikenal dengan nama antanan atau ganggagan sementara itu orang Sunda lebih mengenalnya dengan nama antanan gede.
Masyarakat secara tradisional memakainya untuk pengobatan dengan cara dikonsumsi dalam bentuk segar, diramu, dimasak, atau dijus.
Memang, daun pegagan sejak lama telah dimanfaatkan sebagai obat.
Terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu.
Pasalnya tanaman ini dipercaya bisa menambah ketahanan tubuh, membersihkan darah, dan memperlancar urine.
Tak heran meski berukuran kecil, daun pegagan disebut sebagai daun ajaib dengan kandungan manfaat yang luar biasa.
Tanaman ini juga dipercaya bisa menanggulangi luka bakar, sirosis hati, keloid, skleroderma, gangguan pembuluh vena, lupus, dan meningkatkan fungsi mental.
Saat ini pegagan sering dimanfaatkan sebagai tonik (penguat) daya tahan otak dan saraf.
Sebab daun pegagan mampu memberi efek positif bagi daya rangsang saraf otak dan memperlancar aliran darah pada pembuluh otak.
Dikutip dari Kompas.com, kandungan senyawa glikosida triterpenoida dan beberapa mineral dalam daun pegagan terbukti berguna bagi daya tahan tubuh dan daya ingat.
Pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan tingkat energi serta menurunkan gejala stres dan depresi.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Ibu Menyusui, Daun Kelor Bermanfaat Bagi Kesehatan hingga Buat Wajah Cantik
Dari uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ dan kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak.
Penelitian lain membuktikan, daun pegagan dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori sehingga dikenal sebagai "makanan otak".
Sebanyak 30 pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan cukup berarti setelah diberi ramuan daun pegagan selama 12 minggu.
Sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan (kecuali yang kronis) setelah dua bulan meminumnya.
Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit, seperti skleroderma, gangguan pembuluh vena, dan gangguan pencernaan, rata-rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80 persen setelah 2-18 bulan.
Pada orang dewasa dan tua, penggunaan centella sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan.
Baca Juga: Siapa Sangka Mengganti Piring dengan Memakai Daun Pisang untuk Alas Saat Makan Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami
Dalam pengobatan Ayurveda di India, tanaman ini dikenal sebagai herba awet muda dan memperpanjang usia.
Hal ini terbukti dari pengamatan, gajah yang kita kenal memiliki umur panjang karena satwa ini makan banyak daun pegagan di alam liar.
Bahan aktif dalam daun pegagan masih baik, dalam keadaan segar dan kering sehingga bila ingin mengonsumsi daun ini sangatlah mudah.
Baca Juga: Tak Disangka Hanya dengan Rutin Minum Air Rebusan Daun Pandan, Bisa Hilangkan Penyakit Mematikan Ini
Daun pegagan dapat dimakan langsung dengan cara dicampurkan dalam urap atau sayur.
Atau pegagan juga dapat dikeringkan untuk dijadikan teh herba.
Caranya, ambil daun pegagan yang telah dikeringkan kurang lebih 10 gram (untuk orang dewasa) atau 2,5 gram (anak-anak).
Rebus dengan tiga gelas air hingga matang. Agar terasa manis dapat ditambah gula batu atau susu.
Tertarik untuk mencobanya?
Baca Juga: Tumbuh Subur di Indonesia, Ini Fakta Tentang Daun Leben yang Mendadak Disebut Bisa Obati Covid-19
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR