Hal ini menyebabkan para ilmuwan akhirnya mendesak WHO untuk merevisi rekomendasinya.
Dikutip dari Kompas.com, ratusan ilmuwan menyampaikan surat terbuka pada WHO dan memaparkan sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa partikel yang lebih kecil dan ada di udara dapat menginfeksi manusia.
Para peneliti pun berencana menerbitkan surat terbuka mereka dalam jurnal ilmiah minggu depan.
Pada awal April, sekitar 36 pakar kualitas udara dan aerosol mendesak WHO untuk mempertimbangkan bukti yang berkembang tentang penularan virus corona melalui udara.
Sayangnya diskusi tersebut tidak mengubah saran komite terkait penularan virus corona melalui udara.
Lidia Morawska, pemimpin kelompok dan konsultan WHO lainnya menunjukkan beberapa insiden yang mengindikasikan penularan virus melalui udara, terutama di ruang tertutup dengan ventilasi buruk.
Mereka mengatakan, WHO membuat perbedaan antara aerosol kecil dan percikan yang lebih besar.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR