Salah satunya di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Pasalnya tak sedikit masyarakat Pamekasan yang menolak disebut sebagai pasien positif covid-19.
Dampaknya sejumlah pasien covid-19 menolak untuk diisolasi di rumah sakit meskipun sudah ditunjukkan hasil pemeriksaannya.
Tak hanya menolak, pasien pun dapat marah ketika dinyatakan positif covid-19.
"Kami dimarahi kalau memvonis pasien corona. Mereka juga menolak untuk isolasi karena corona dianggap proyek untuk memperkaya dokter," kata Syaiful kepada Kompas.com, Senin (6/7/2020).
Bahkan tuduhan demikian dilayangkan oleh warga melalui media sosial.
Orang yang tinggal di perkotaan, kata Syaiful, juga ikut terpengaruh dengan tudingan tersebut.
"Kami menangani pasien corona itu taruhannya nyawa. Terlalu murah jika nyawa tenaga medis harus ditukar dengan uang. Jadi tudingan itu memprihatinkan bagi kami," ujar Syiaful.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR