Nakita.id - Bau mulut sering kali membuat banyak orang tak percaya diri ya.
Banyak hal yang menyebabkan adanya bau mulut, mulai dari adanya karang gigi hingga gigi berlubang.
Namun, ternyata bau mulut juga bisa menandakan adanya penyakit tertentu dan bahkan mematikan, Moms.
Baca Juga: Nafas Bau Selama Hamil? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya Ini Moms!
Jangan anggap lalu bau napas. Napas yang bau ini bisa saja menunjukkan ada yang tidak beres pada tubuh.
Satu yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan untuk risiko kanker lambung. Untuk mengetahuinya, diperlukan tes napas.
Tes napas sederhana ini yang akan membantu memprediksi apakah orang-orang dengan masalah pencernaan memiliki risiko tinggi mengalami kanker lambung atau tidak.
Tes ini akan mendeteksi komponen kimia pada napas seseorang sebagai upaya untuk membedakan 'cetakan' napasnya yang unik.
Menurut para ahli, deteksi lebih dini dari kanker lambung ini akan membantu memperbaiki prognosis.
Tes napas terbaru nanoarray, yang diciptakan sebelumnya dari para periset di Israel, Latvia, dan Cina, berpegang pada gagasan, bahwa orang dengan kanker, memiliki ciri napas yang unik.
Mengandung komponen kimia yang tidak dijumpai pada napas orang yang tidak mengalami penyakit tersebut.
Studi pun dilakukan dengan meneliti sampel napas dari 145 pasien.
Sekitar 30 dari mereka diketahui mengalami kanker lambung. Sisanya telah dirujuk untuk pemeriksaan karena simtom yang berkenaan dengan hal tersebut.
Beberapa mengalami perubahan yang oleh dokter disebut sebagai pra kanker. Para periset pun mencoba melakukan tes dalam beberapa skenario yang berbeda.
Tes ini sangat baik dalam membedakan kanker sampel kanker dari yang non-kanker.
Tersebut juga menunjukkan sejumlah harapan dalam mengenali perubahan pra kanker yang mengkhawatirkan.
Meski demikian, hal ini belum akurat di setiap kasus. Sehingga, dikatakan para periset yang mempublikasikan hasilnya dalam jurnal Gut, diperlukan banyak upaya untuk memvalidasi tes ini.
Dijelaskan oleh Dr. Emma Smith dari Cancer Research Inggris, diagnosis kanker pada stadium dini, menawarkan peluang terbaik untuk keberhasilan pengobatan.
Membuat penelitian seperti ini berpotensi menyelamatkan nyawa seseorang.
"Namun kami perlu memastikan, tes ini sensitif dan cukup akurat untuk digunakan dengan lebih luas," terangnya.
Sebagai catatan saja, saat ini sedang berlangsung penelitian yang melibatkan ribuan pasien Eropa.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bau Mulut Bisa Jadi Tanda Kanker")
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR