Tak Secantik Penampakannya, Tempat dengan Julukan 'Death Lake' Ini Mampu Membunuh Orang Hanya Dalam Waktu 5 Menit Saja

Nakita.id - Tempat dengan pemandangan yang cantik tidak selalu nyaman untuk ditempati.

Buktinya salah satu lokasi yang nampak cantik ini justru tak ditinggali oleh penduduk.

Dekat dengan danau, masyarakat justru enggan untuk tinggal dengan alasan kesehatan.

Baca Juga: Lama Jadi Misteri, Gedung Mewah Milik Artis Cantik Ini Dikabarkan Angker, Begini Isi Dalamnya yang Bertahun-tahun Tak Terjamah

Seperti yang diwartakan eva.vn lokasi cantik yang berbahaya itu berada di wilayah Chelyabinsk, Rusia Tengah.

Nama danau tersebut adalah Danau Karachay.

Pemandangan danau yang indah dan dikelilingi oleh pegunungan megah juga awan cerah.

Baca Juga: Sedang Trend di Kalangan Artis, Ternyata Begini Manfaat Tak Terduga Memelihara Ikan Cupang di Rumah, Ternyata Membantu Membunuh Penyakit Mematikan Ini

Namu lokasi tersebut justru dianggap sebagai 'death lake' atau danau kematian.

Tak ada seorangpun yang berani tinggal dan mendekati karena sangat berbahaya bagi kehidupan.

Bahkan tak butuh waktu lama, dalam waktu 5 menit orang yang berdiri di danau tersebut akan meninggal dunia.

Menurut keterangan ahli, peristiwa tersebut sudah pernah terjadi pada tahun 1990-an.

Jika seorang berani berdiri dalam waktu satu jam saja di danau Karachay maka sudah bisa dipastikan terpapar radiasi 600 rontgen yang sudah bisa membunuh orang dalam keadaan sehat.

Mengapa danau ini sangat berbahaya?

Baca Juga: Bak Senjata Makan Tuan, Gara-gara Nekat Mudik, 3 Orang Asal Sragen Diberi Ganjaran Karantina di Rumah Angker, Kepala Desa: ‘Dua Hari Nangis Terus Didatangi Hantu’

Danau Karachay adalah salah satu danau yang paling tercemar di dunia.

Di lokasi terdekat terdapat Komplek Produksi Mayak yang memfasilitasi kebutuhan nuklir terbesar di Rusia.

Lokasi ini juga jadi lokasi pembuat senjata nuklir pertama di Uni Soviet.

Baca Juga: Kini Baru Terungkap, Ternyata Buah Murah Meriah ini Dinobatkan Sebagai Pembunuh Kanker Paling Ampuh

Pada 29/9/1957, sistim pendingin pada tangki penyimpanan air nuklik mengalami kerusakan.

Akibatnya limbah internal menjadi mengering, karena panas mencapai 350 derajat Celcius sehingga terjadi ledakan hebat.

Ledakan hebat itu setara dengan 10 ton TNT yang menyebabkan awan debu radioktif sangat besar.

Secara keseluruhan radiasi yang dilepaskam menjapai 20 juta Ci.

Sebagian besar limbah ini pun lantas dibuang ke danau Karachay yang mengakibatkan tempat menjadi tercemar dan berbahaya.

Baca Juga: Dikabarkan Angker dan Berhantu, Begini Potret Rumah Mewah Wendy Cagur

Lokasinya menjadi tempat tak berpenduduk dan sudah terkontaminasi zat radiokatif, air di danau itu pun ikut terkontaminasi.

Ada sekitar 1 miliar galon air tanah juga terkontaminasi.

Sebelumnya, pihak berwenang bahkan menyebut jika akibat pembuangan limbah itu tidak mempengaruhi aiar di dalam tanah.

Nyatanya penutuan tersebut justru salah besar.

Baca Juga: Disebut Sangat Mengerikan Sampai Telan Korban Jiwa, Misteri di Luar Nalar Ini Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang, Berikut Penjelasan Ilmiah Oleh Ahli

90 persen radiokatif telah meresap di dasar danau dan 60 persen meresap di dalam tanah yang mempengaruhi kualitas air.

Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, kondisi danau yang tercemar sebabkan meningkatnya jumlah penderita kanker, cacat lahir, dan leukimia.

Salah satu wilayah yang paling terdampak akibat pencemaran tersebut adalah penduduk di sekitar Sungai Techa.

Hampir 65 persen penduduk menderita penyakit akibat radiasi.

Bahkan saat musim kemarau tiba dan Danau Karachay mengering, debu akan tertiup angin yang menyebabkan jutaan orang terancam paparan radiasi.

Pemerintah saat ini juga sudah menutup Danau Karachay dengan batu dan balok beton untuk meminimalisir potensi kontaminasi radiokatif ke daerah terdekat.

PROMOTED CONTENT