Ini masuk akal, jika dilihat dari perspektif ilmiah, daging mungkin mengandung protein, vitamin B, dan zat besi yang tersedia, tetapi terlalu banyak daging dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular dan kanker kolorektal.
4. Modifikasi puasa intermiten
Orang-orang di wilayah ini menerapkan modifikasi puasa intermiten, yakni sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti orang miskin.
Mereka cenderung mengonsumsi makanan berkalori dalam 8 jam, dan menyisakan 16 jam agar sistem pencernaan beristirahat.
Ini berarti mereka makan lebih banyak pada saat sarapan dan makan malam lebih sedikit dan tidak makan larut malam.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR