Padahal, asupan kalori dan lemak berlebih bisa meningkatkan risko obesitas yang memicu berbagai penyakit kronis.
Untuk mencegah efek samping tersebut, pakar kesehatan dari The Amercian Heart Association menyarankan agar kita membatasi jumlah konsumsi lemak jenuh hanya 13 gram setiap harinya.
Dengan kata lain, kulit ayam tidak berbahay untuk dikonsumsi asalkan kita mengonsumsinya tidak berlebihan.
Melansir dari GridHEALTH.id, sebelum mengonsumsinya, memerhatikan asal ayam yang akan dimasak juga penting, saran dari Susie Rucker, ahli tepai nutrisi di Body With Soul, Singapura.
"Dulu, orang memakan semua unggas, kulit, lemak dan semuanya dan mereka tidak memiliki masalah.
Karena saat itu ayam diternakkan dengan baik, tidak seperti sekarang ini, di mana sebagian besar ayam yang tersedia secara komersial disuntik dengan hormon dan antibiotik dan sangat tidak alami.
Dan bagian yang menyedihkan adalah bahwa bahan kimia apa pun yang dikonsumsi oleh ayam disimpan dalam lemak," jelas Rucker.
"Karena kulitnya kebanyakan mengandung lemak, bagian dari unggas ini bisa sangat beracun ketika dimakan.
Namun, jikalau tahu bahwa ayam itu diternak dengan baik, maka lanjutkan dan konsumsi kulitnya, tetapi lakukan dalam jumlah kecil," tambah Rucker lagi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Benarkah Kulit Ayam Tidak Sehat untuk Dikonsumsi?" dan di GridHEALTH.id dengan judul "Makan Kulit Ayam Berbahaya dan Bikin Gemuk? Tidak Selalu, Begini Fakta Sebenarnya!"
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR