Nakita.id - Kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan sering kali menjadi bumerang karena menimbulkan masalah baru.
Bagaimana tidak, hal yang harusnya dikerjakan di waktu lampu bertumpuk dengan hal yang harus dilakukan saat ini juga.
Ya, kebiasaan menunda pekerjaan biasanya akan berakhir dengan skenario buruk dan membuat diri kita sendiri jengkel dibuatnya.
Baca Juga: Tetap Langsing Saat Menyusui Bukan Lagi Hal Mustahil, Ini Tips yang Mudah Dicontoh
Melansir dari Kompas.com, sebenarnya kebiasaan menunda-nunda pekerjaan bisa dijelaskan secara psikologis.
Sebagai contoh, kita tahu kalau menunda pekerjaan bisa berakibat fatal, tapi tetap melakukannya.
Kita mengerti jika menerapkan pola hidup sehat serta rajin olahraga merupakan hal bermanfaat untuk tubuh, tapi sering kali mengabaikannya.
Sebuah penelitian tertuang dalam Journal of Consumer Psychology memperlihatkan adanya hubungan antara antisipasi, kegembiraan, dan ketakutan dalam keputusan menunda pekerjaan.
Studi ini melibatkan 171 partisipan untuk memakan kacang jelly dengan berbagai rasa, mulai dari yang enak hingga menjijikkan.
Beberapa kacang jelly terasa seperti jeruk dan semangka, namun kacang lainnya memiliki rasa yang sangat buruk seperti telur busuk.
Hasilnya, orang cenderung merasa ragu ketika mendapatkan giliran untuk memakan jelly dengan rasa tidak enak.
Mereka bukan hanya takut pada hal buruk, tapi juga tidak menyukai perasaan harus menunggu untuk memakannya.
Menurut David Hardisty, Ph.D., co-author studi serta asisten profesor di Sauder School of Business di University of British Columbia, eksperimen ini menunjukkan orang ingin segera merasakan hal baik dan menunda hal buruk, sebuah antisipasi tugas positif dan negatif yang mendorong perilaku kita.
"Ini terjadi karena antisipasi terhadap peristiwa positif versus negatif adalah asimetris," katanya.
Baca Juga: Sebenarnya Mudah untuk Diketahui, Perhatikan Beda Batuk Biasa dengan Corona
"Saat kita membayangkan hal positif di masa depan, kita menikmatinya dan merasa tidak sabar. Tetapi di saat kita membayangkan hal negatif di masa depan, kita menjadi benci untuk memikirkannya."
Namun jangan khawatir, kebiasaan menunda-nunda pekerjaan ini bisa diubah dengan sejumlah tahap.
Pertama, kalian harus mengambil langkah terobosan. Buatlah komitmen untuk tidak menunda-nunda pekerjaan.
Yang harus diingat, saat ini adalah waktu terbaik untuk menghentikan kebiasaan menunda pekerjaan.
Kedua, pasang tujuan realistis karena banyak sekali tujuan yang gagal karena kita tidak realitis.
Tujuan realitis juga membantu kita untuk berkomitmen untuk segera mencapainya.
Ketiga adalah siap menghadapi kesulitan.
Seperti penelitian di atas, setiap pekerjaan akan menyita waktu dan tenaga.
Jangan mengantisipasi datangnya masa-masa sulit, tapi bergeraklah untuk menghadapinya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR