“Hati-hati kak banyak kasus bayi meninggal mendadak krn tidur tengkurap (dadanya sesak/hidung tertutup) tetap diawasi dan jngan terlalu serg ya kk. Saran aja sih,” tulis @aandd.co.
Lalu, sebenarnya apakah boleh seorang bayi tidur tengkurap?
Dilansir dari babycenter.com, sebaiknya Moms menghindari kebiasaan si kecil tidur tengkurap.
Hal ini ditujukan untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak.
Risiko sindrom kematian bayi mendadak bisa dialami bayi usia 1 sampai 12 bulan.
BACA JUGA:Mirip Drama, Para Aktris Korea Selatan Ini Menikah dengan Pengusaha
Ajarkan untuk si kecil tidur telentang agar aliran pernafasan lancar dan mengurangi risiko kematian bayi mendadak.
Tidur telentang ternyata juga dapat menurunkan risiko si kecil mengalami infeksi telinga, demam dan hidung tersumbat.
Bila Moms juga memiliki bayi yang sulit untu tidur telentang, mula-mula biasakan dia tidur telentang saat terjaga.
Jika ternyata bayi masih rewel, coba beri bayi bedong agar dapat menciptakan rasa nyaman untuk bayi.
Namun bila bayi tetap rewel, coba konsultasikan ke dokter ya Moms!
Source | : | Instagram,baby center |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR