Apes Kena PHK Gegara Virus Corona, Pilot Ini Banting Setir Jadi Kurir Pengantar Makanan, Dulu Gajinya Rp2 Juta Dalam Sehari Tapi Sekarang Cuma Segini
Nakita.id - Wabah virus corona memang membawa dampak yang tak main-main.
Bahkan, banyak warga dunia yang menelan pil pahit kehilangan mata pencaharian mereka.
Ya, di tengah hiruk pikuk Covid-19, banyak perusahaan yang gulung tikar.
Kondisi itu membuat tak sedikit yang mengambil keputusan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Tak pandang bulu, seorang pilot asal Malaysia pun terkena dampaknya.
Dilansir dari Surya, Anwar Ajid membagikan kisah mirisnya banting setir usai di PHK menjadi pilot.
Ya, diketahui industri penerbangan di masa pandemi Covid-19 sangat terdampak.
Anwar Ajid mengunggah pengalaman yang ia alami lewat Facebook.
Mantan pilot menuliskan bahwa dirinya sudah bekerja sebagai pilot sudah lebih dari 10 tahun.
Lewat unggahannya, Anwar Ajid lantas berujar perjalanannya mencari pekerjaan lain.
Diketahui mantan pilot asal Malaysia ini tak mau membebani istri dan anak perempuannya.
Sembari menunggu lamaran pekerjaannya dipanggil perusahaan lain, Anwar tak malu mencoba menjadi kurir makanan di FoodPanda, Moms.
Lantas, Anwar Ajid mengisahkan perbedaan tingkat upah yang tentunya sangat berbeda jauh.
Dikatakan Anwar, saat menjadi pilot penghasilannya bisa mencapai RM60 atau Rp2 juta dalam sehari.
Sementara itu, saat menjadi kurir pengantar makanan ia mendapar RM171 atau sekitar Rp240 ribu per hari.
Selain itu, Anwar mengatakan pekerjaannya sebagai kurir banyak kemiripan dengan profesinya sebagai pilot.
Ia mengatakan ada kesamaan dalam sistem rating, metode OTP (On Time Performance) dan sistem daftar.
Apabila tidak dapat menyelesaikan pesanan, rider lain akan mengambil alih tugas Anwar.
Terlepas dari hal tersebut, Anwar Ajid bertekad untuk tetap melanjutkan berjuang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Facebook,Surya |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR