Katakanlah beberapa obat yang digunakan untuk penyakit lain juga diuji untuk Covid-19.
Mulai dari Ritonavir untuk HIV atau Hidroklorokuin untuk malaria.
Ahmad menganjurkan agar publik tidak terlalu menggantungkan harapan terlalu tinggi.
Ada baiknya untuk selalu mempertimbangkan efek samping dan hal lain yang perlu dipikir dua kali.
“Saya bisa saja klaim sebuah obat. Masyarakat pasti memiliki ekspektasi penyembuhan.
"Nah kalau tidak sembuh bagaimana, kalau pasiennya meninggal misal bagaimana? Efek sampingnya seperti apa? Pertanggungjawabannya seperti apa?” tukas Ahmad.
Ahmad berharap agar masyarakat lebih bisa teredukasi berkaitan dengan obat Covid-19.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR