BACA JUGA: Indonesia Masuk 10 Negara Paling Bahagia di Dunia, Ini Buktinya Moms
Anak ini tinggal bersama orangtuanya di kamar sewaan yang sempit di dekat flyover, daerah Guiyang, China Selatan.
Dilansir dari Daily Mail,ibu Sinian, Li Gaoju, mengatakan kepada seorang reporter sambil menangis,"Kamar kami memiliki pencahayaan yang buruk. Ini terlalu gelap. Keluarga kami terlalu miskin. Dia harus datang ke sini untuk mengerjakan pekerjaan rumah."
Biaya untuk sewa kamar adalah 400 yuan per bulan dan biaya bahan bakar batu bara untuk memasak dan menghangatkan tubuh adalah 100 yuan.
Jika dirupiahkan, pengeluaran sebulan sekitar satu jutaan, Moms.
Sementara itu, ayah Sinian berpenghasilan 1.000 yuan per bulan atau sekitar 2 juta rupiah.
Sayangnya, ibu Sinian menderita sakit jantung Moms, sehingga tidak bisa bekerja.
Selain itu, tentu penghasilan sang ayah juga sebagian digunakan untuk berobat.
BACA JUGA: Anak Perempuan Meninggal Dunia Saat Tidur, Penyebabnya Mengerikan
Ibunya selalu menemani Sinian mengerjakan PR di flyover selama hampir 4 jam setiap hari.
Sinian anak yang rajin dan pintar, selalu mendapat nilai A di sekolah.
Cita-citanya ingin menjadi dokter karena ingin menolong ibunya.
Di tahun yang baru ini, dia hanya ingin memiliki lampu belajar agar bisa mengerjakan PR di rumah.
Rasanya miris ya, Moms.
Seringkali hal yang kita anggap sepele ternyata sangat berharga untuk orang lain.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR