Nakita.id - Aktor senior, Roy Marten nampaknya tak mau kalah dengan anak-anak muda saat ini. Dia ikut membuat konten YouTube.
Dia pun sempat mengaku serius menekuni bidang ini yang dianggapnya banyak memberikan pengalaman baru.
Ia pun nampak sering terlihat melakukan podcast dengan kedua putranya Gading Marten dan Gibran Marten.
Berbagai konten pun sudah dijalankan oleh Roy Marten, sampai yang terbaru ketika kedua anaknya membahas arti nama masing-masing.
Baca Juga: 2 Kali Terjerat Kasus Narkotika, Roy Marten Nasihati Gading Marten untuk Tak Coba Narkoba
Gading ternyata memiliki nama lengkap Angling Gading Gumilang Marten.
Namun, Gading masih penasaran akan suatu hal sehingga ditanyakan kepada ayahnya.
"Aku mau nanya, namaku mana yang benar nih? Angling apa Angkling?" tanya Gading Marten, dikutip dari kanal YouTube Marten and Friends, Senin (10/8/2020).
Roy Marten memberikan pernyataan unik di balik dua nama itu.
"Harusnya Angling, tapi papa salah nulis jadi Angkling," aku Roy Marten.
Mereka bertiga tertawa bersama mengetahui hal itu.
"Itu seorang raja, Angling Darma," jelas Roy Marten.
Selama ini, Gading bingung karena pada sejumlah berkas identitas warga negaranya memiliki nama yang berbeda.
"Soalnya di KK (Kartu Keluarga) Angkling kan, tapi namaku tuh di KTP Angling Gading. Di passport dan KK itu Angkling, karena ikutin akta lahir. Terus aku nanya, 'Pa, Angling apa Angkling?'. 'Sama aja'," tutur Gading Marten.
Lalu, Gibran membacakan arti lain dari nama Angling.
"Kalau Angling-nya nih percaya diri, ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan," kata Gibran Marten.
"Wah betul sekali. Makanya gue pergi-pergi mulu kan. Suka travelling," ujar Gading Marten.
Angling juga berarti memiliki sifat mandiri, selalu percaya diri, dan semangat menjadi pribadi yang positif serta bermanfaat bagi banyak orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Roy Marten Salah Beri Nama untuk Gading Marten"
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR