Nakita.id - Fay Marshall (23), seorang pelajar di London merasa malu setiap kali harus mengunggah fotonya di akun media sosial.
"Saya benci melihat foto saya yang muncul di Facebook atau media sosial lainnya. Biasanya teman saya mengunggah tanpa izin dahulu kepada saya.
Dan saya akan memikirkannya terus-menerus," ungkapnya.
Berat badannya mencapai 130 kg karena kebiasaan makannya yang tak bisa dikendalikan.
"Memiliki berat badan ini seperti masuk ke lingkaran setan. Saya selalu merasa ada di titik terendah ketika banyak orang yang menghindari dan mengejek saya.
BACA JUGA: Tahapan Persalinan Normal yang Penting Diketahui Moms. Ada 4 Tahapan
Bahkan pihak Universitas menyangka jika saya hamil dan saya terancam dikeluarkan dari kampus."
Namun pada bulan Januari 2016 lalu, ia bergabung dengan Slimming World dan berhasil menurunkan berat badannya hingga 51 kg.
Dia merasa jauh lebih percaya diri dan juga gemar bersosialisasi dibandingkan dahulu.
BACA JUGA: Siku Gelap Bikin Malu? Lakukan Cara Mudah Ini Untuk Mengatasinya
Ia dinobatkan sebagai Slimming World's Woman of the Year 2017 karena keberhasilannya dalam menjaga konsistensi diet yang ia lakukan.
"Dahulu setiap kali saya memasuki sebuah ruangan, semua orang akan melihat ke arah saya dan berpikir bahwa saya seorang gadis yang sangat besar," tambahnya.
Tetapi kini ia dengan percaya diri berjalan di depan umum dan juga berani mendonggakkan kepalanya.
Followers Instagramnya sekarang mencapai 8000 orang.
Itu merupakan hal yang menakjubkan.
Ia tak pernah berpikir bahwa ia akan berhasil membuat berat badannya turun dengan sesempurna ini.
"Media sosial merupakan inspirasi terbesar saya dalam perjalanan penurunan berat badan."
BACA JUGA: Coba Yuk Moms! Menu Makan Si Kecil Usia 12 Bulan ala Cynthia Lamusu
Awalnya Marshall mengaku tertarik melihat transformasi orang lain untuk mendapat ide dan resep yang kemudian akan ia praktikkan.
Dan pada suatu saat ia menemukan akun Instagram tentang komunitas yang mendukung kelompok Slimming World.
Di dalam kelompok tersebut, mereka memiliki akun Facebook tertutup yang berisikan motivasi juga jadwal pertemuan rutin untuk melengkapi sesi diskusi.
Mereka berdiskusi mengenai kiat sukses menurunkan berat badan mulai dari diet, makanan sehat, olahraga, dan juga tips lainnya.
Ketakutan Marshall terhadap sosial media kemudian hilang seiring akun media sosial yang membuatnya termotivasi untuk dapat menurunkan berat badan.
Tidak hanya Marshall, di dalam kelompok tersebut juga banyak orang yang memiliki ketakutan akan kejamnya media sosial.
Para ahli Slimming World mengataan bahwa revolusi teknologi kamrea dan smartphone yang semakin canggih justru membuat sebagian orang khawatir dan cemas tentang gangguan dan juga komentar orang lain terhadap berat badan yang mereka miliki.
BACA JUGA: Tingginya Setara Anak SD, Gadis 18 Tahun Ini Dijuluki Mouse Girl
52% orang merasa media sosial akan menghancurkannya karena ia memiliki berat badan yang tidak lazim.
Bahkan di antara mereka timbul ketakutan untuk berteman dan bersosialisasi.
Sekitar 19% dari mereka juga takut terhadap pernikahan.
Yang akan mereka lakukan agar identitas mereka tersamarkan yaitu dengan memasang foto orang lain, hanya memotret bagian muka dengan editing yang canggih, tidak mau difoto saat bersama orang lain, dan lain sebagainya.
"Sebelum revolusi digital, rata-rata orang hanya berpose untuk beberapa gambar setahun pada hari libur, pada hari ulang tahun mereka dan pada pernikahan keluarga sesekali.
Terlebih lagi, foto-foto yang dicetak itu seringkali hanya dilihat oleh segelintir anggota keluarga dan teman dekat.
BACA JUGA: Wow! Baru Lahir Beberapa Jam, Akun Instagram Anak Haykal Kamil Miliki Ribuan Followers
Tetapi kini orang bisa berpose dan mengambil gambar serta mengunggah kapan saja tanpa perlu susah payah merubah dan itu yang mereka takutkan," ungkap ahli psikologi.
Tetapi tidak memungkiri bahwa media sosial juga berhasil membuat mereka memotivasi untuk menjadi kurus, seperti yang dilakukan kelompok Slimming World.
Anggota Slimming World menggunakan hashtag #BeSnapHappy dan #SWBeInspired untuk mendorong orang berbagi foto diri mereka yang paling percaya diri dan memberi inspirasi.
Kampanye ini bertujuan untuk menginspirasi orang agar jangan pernah membiarkan foto media sosial membuat mereka terhindar dari menjalani hidup terbaik mereka.
Menjadi bagian dari komunitas yang peduli dan mendukung memungkinkan orang untuk percaya diri dan bangga pada media sosial dan mengilhami mereka untuk mencapai tujuan mereka.
Bahkan mereka akan mendukung juga memberi informasi dan tips untuk mengurangi berat badannya sehingga mereka bisa tampil lebih percaya diri.
BACA JUGA: Tragis, Seorang Perempuan Tak Sengaja Tabrak Bayinya Hingga Meninggal
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR