Nakita.id - Sepanjang pandemi Covid-19 yang hampir menghabiskan setengah tahun ini memang menyisakan sejumlah kisah humanis.
Tak ayal juga beberapa kisah ini pun memancing rasa haru publik belahan dunia mana pun.
Salag satunya seperti kisah seorang kakek di Florida, Amerika Serikat ini.
Ia dikabarkan meninggal akibat positif COVID-19 usai "memaksa" bertemu dengan istrinya yang sudah terlebih dahulu terinfeksi virus tersebut.
Dikutip dari People, kakek berusia 90 tahun bernama Sam itu mengunjungi istrinya, JoAnn Reck (86) demi mengucapkan salam perpisahan.
Pasalnya JoAnn meninggal dunia pada 12 Juli 2020 lalu akibat terinfeksi COVID-19.
Sebelum nekat mengunjungi rumah sakit, Sam sudah diberitahu perihal risiko yang harus dihadapi.
Namun Sam mengaku tak masalah berisiko terinfeksi virus Corona selama bisa bertemu dengan sang istri.
Dan benar saja, setelahnya Sam dinyatakan positif mengidap COVID-19.
Tim medis menyatakan infeksi terjadi ketika Sam mengunjungi JoAnn di rumah sakit.
"Setelah Sam dinyatakan positif COVID-19, saya bertanya apakah dia menyesali kunjungannya ke rumah sakit," kata Scott Hooper, anak pertama JoAnn dari pernikahan pertamanya, di Facebook.
"Tanpa jeda dia menjawab, 'Tidak sedetikpun.' Dia berkata apapun yang terjadi, dia sangat senang dia memiliki kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal dan memegang tangannya sekali lagi."
Pertemuan kakek-nenek yang kerap disebut sebagai "Romeo dan Juliet" masa kini itu memang terjadi setelah keduanya terpisah selama beberapa bulan.
JoAnn yang didiagnosis menderita demensia terpaksa dipindah ke panti jompo yang berbeda dengan sang suami.
Kala itu mereka kesulitan bertemu karena protokol kesehatan COVID-19, apalagi keduanya masuk dalam usia rentan tertular.
Namun Sam seolah tak kehabisan akal, termasuk berusaha berkomunikasi dengan melambaikan tangan dari apartemen balkonnya.
Namun setelahnya JoAnn malah terinfeksi COVID-19, sehingga membuatnya makin terpisah dari sang suami.
Namun menjelang masa-masa terakhir hidupnya, Sam "memaksa" bertemu dengan JoAnn kendati menghadapi risiko yang sangat besar.
"Kami mungkin kelihatannya tidak menyenangkan," ujar Sam sebelum dirinya meninggal, merujuk pada pengalamannya harus memakai alat pelindung diri (APD) lengkap demi bertemu dengan JoAnn.
"Tapi kami bisa memegang tangannya dan berbicara dengannya untuk mencoba meyakinkannya bahwa kami mencintainya."
Putri Sam, Holly Reck, menyebut ayahnya tak memiliki penyesalan sama sekali menjelang masa terakhir hidupnya.
Sam mengaku tak percaya bisa hidup sampai 90 tahun lamanya dan bersyukur sudah berhasil menjaga keluarganya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | People.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR