Nakita.id - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi virus corona ( Covid-19) hingga Desember 2020.
"Namun, mulai Juli hingga Desember (nilai) manfaatnya akan turun dari Rp 600.000 menjadi Rp 300.000 per bulan," lanjut Sri Mulyani menegaskan.
BACA JUGA: Baca Label Produk Susu Harus Jeli, Walau Pada Kemasan SKM Tertulis Susu, Isinya Diluar Dugaan
Artinya, mulai Juli hingga Desember, warga terdampak Covid-19 di Jabodetabek akan menerima paket sembako senilai Rp 300.000 setiap bulannya.
Warga diluar Jabodetabek menerima bansos dalam bentuk uang tunai. Nilai uang yang diterima turun dari Rp 600.000 menjadi Rp 300.000 mulai Juli hingga Desember 2020.
Mengenai bansos sembako dari pemerintah, melansir TribunKaltim (9 Mei 2020), Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan Presiden Joko Widodo memerintahkan agar bantuan sosial bagi warga DKI Jakarta ada yang berupa beras saja atau tanpa bahan pangan lainnya.
Baca Juga: Satu Keluarga Tenaga Medis Meninggal Dunia, Diduga Terpapar Covid-19 dari Ibu dan Ayah
"Presiden memerintahkan agar untuk bansos sembako Jabodetabek ini dari 6 kali tahapan penyaluran itu dibagi 4 penyaluran dalam bentuk paket sembako dan 2 kali penyaluran dalam bentuk beras," kata Juliari dalam video konferensi, Jumat (8/5/2020).
Nantinya, bantuan dalam bentuk beras tersebut akan didistribusikan oleh Bulog.
Kementeriannya telah melakukan koordinasi dengan Bulog untuk proses distribusi tersebut.
Baca Juga: Jumlah Kematian Covid-19 Dekati Jakarta, IDI Jatim Minta PSBB Surabaya Tak Dilanjutkan, Lo Kok?
Isi Bansos Menjadi Sorotan Wakil Rakyat, Pemerintah, dan Ahli
Bansos yang selama ini sudah dilaukan di masa pandemi Virus Corona, menjadi sorotan anggota DPR RI, juga ahli.
Sebab isinya ada susu kental manis.
Mengenai hal tersebut, Dirjen Gizi Kemenkes RI, Dr. Dhian Dipo menegaskan bahwa susu kental manis bukan untuk balita maupun bayi.
Sebab menurutnya, melansir TribunKesehatan (21 Juni 2020), susu kental manis sama sekali bukan pengganti ASI dan bukan pengganti susu.
Baca Juga: Jokowi Ulang Tahun ke-59 Tahun, Kisahkan Masa Kecil Pernah Disuruh Makan Arang Akibat Ulah Usilnya
Menurut Dahian, susu kental manis justru memiliki kandungan gula yang terlalu tinggi dan sangat membahayakan jika dikonsumsi bayi dan anak-anak.
“Jadi saya mengingatkan, kalau nanti ada bantuan sosial yang terdapat di dalamnya makanan instan seperti SKM, itu bukan untuk balita. SKM itu juga bukan sesuatu yang baik untuk diminum tunggal seperti buat minuman yang hanya isinya susu saja, itu tidak bisa. SKM harus digabung dengan makanan lain seperti pepaya, sirup kan itu jadi campuran. Tetapi itu juga tidak menjadi sumber gizi utama. Dalam surat edaran Menteri Kesehatan juga kita sampaikan bahwa SKM itu tidak diberikan kepada bayi dan balita,” katanya.
Oleg karenanya.... artikel selengkapnya klik GridHEALTH.id dengan artikel berjudul; "Bansos Masyarakat Terdampak Covid-19 Lanjut Hingga Desember 2020, Jokowi Ingatkan Isinya, Susu Kental Manis Bukan untuk Anak", atau klik DI SINI.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR