BMKG Berikan Penjelasan Mengapa Ada Beberapa Daerah yang Sudah Diguyur Hujan dan Masih Ada yang Rasakan Kemarau
Nakita.id - Setelah melewati musim panas panjang, beberapa wilayah di tanah air sudah mulai diguyur hujan.
Pasalnya, beberapa wilayah di Jawa Tengah juga sudah mulai merasakan hujan, selain di Jabodetabek.
Namun masih ada juga beberapa wilayah lainnya yang justru masih dilanda musim kemarau, mengapa bisa?
Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Indra Gustari menjelaskan, musim kemarau dan musim hujan di Indonesia terjadi tidak serentak.
"Analisis kami terhadap data hujan, menunjukkan bahwa iklim di Indonesia tidak seragam.
Demikian juga, musim kemarau dan musim hujan," kata Indra kepada Kompas.com, Kamis (13/8/2020).
Wilayah mana saja yang mulai diguyur hujan?
Indra menyebutkan, sebagian besar daerah di selatan ekuator (Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua bagian Selatan) berada pada puncak musim hujan.
Sementata, sebagian daerah Sumatera bagian utara mulai memasuki musim kemarau.
Sebaliknya, saat musim kemarau di wilayah selatan ekuator mencapai periode-periode puncak kemarau (Juni, Juli, dan Agustus).
Adapun, di sebagian wilayah Sulawesi bagian tengah, Maluku, Papua bagian barat sedang mengalami puncak musim hujan.
Baca Juga: Terjawab Sudah, BMKG Bongkar Fakta Suhu di Sejumlah Daerah Sangat Dingin, Disebut Sebagai Petanda
Sudah musim hujan
Indra menjelaskan, daerah yang sudah musim hujan saat ini adalah sebagian daerah di Sumatera bagian utara.
Sementara itu, meski daerah lainnya sudah hujan, bukan berarti sudah masuk musim hujan.
Menurut dia, yang terjadi saat ini adalah hal yang biasa terjadi.
Hujan turun beberapa hari saat musim kemarau (wet spell) dan sebaliknya, ada beberapa hari kering pada musim hujan (dry spell).
"Itu disebut sebagai variabilitas iklim, yang diakibatkan oleh adanya pola gangguan cuaca/iklim pada skala waktunya umumnya lebih pendek," kata Indra.
Indra menjelaskan, parameter memasuki musim hujan di antaranya ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) lebih dari 50 milimeter.
Baca Juga: Kemarau Sudah di Depan Mata, BMKG Imbau Sejumlah Daerah Ini Berpotensi Alami Kekeringan, Mana Saja?
Kemudian, diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya.
Menurut dia, permulaan musim hujan dapat terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).
Data hingga 2020 digunakan sebagai baseline (normal) atau acuan untuk menentukan apakah curah hujan yang terjadi di bawah normal, normal, dan atas normal.
Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul Beberapa Wilayah Sudah Diguyur Hujan, Namun Ada yang Masih Alami Kemarau, Begini Penjelasan dari BMKG
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR