Pasalnya, jeruk nipis memiliki sifat antibiotik alami, seperti yang dicatat dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "BMC Complementary and Alternative Medicine" edisi November 2006.
Ketika peneliti memaparkan berbagai bakteri, termasuk E. Coli dan Staphylococcus aureus pada minyak jeruk nipis, hasilnya menunjukkan pertumbuhan bakteri ini terhambat.
2. Mengecilkan pori-pori
Minyak jeruk nipis memiliki sifat astringen saat dioleskan secara topikal, menurut "Dasar-Dasar Kecantikan Alami" penulis Dorie Byers.
Baca Juga: Terapi Jeruk Nipis Kehamilan Bisa Jadi Bumerang, Waspada Bahaya yang Mengintai untuk Calon Ibu Hamil
Astringen menyebabkan pengencangan otot sesaat.
Karena alasan ini, astringents digunakan untuk memperbaiki penampilan kulit wajah dan ditemukan di sejumlah produk kecantikan yang dijual di pasaran.
Mereka digunakan untuk mengencangkan pori-pori dan untuk sementara waktu mengurangi produksi minyak untuk mendapatkan kulit yang lebih bersih dan cerah.
Baca Juga: Tak Kalah dari Alkohol, Begini Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer dari Jeruk Nipis dan Daun Sirih
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Livestrong |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR