Pada malam 16 Agustus 1945, Achmad Soebardjo membawa kedua pemimpin negara itu menuju rumah Laksamana Maeda.
Di sinilah dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan. Akhirnya di ruang makan Laksamana Maeda dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan yang merupakan pemikiran tiga tokoh, yaitu Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo.
Ruang makan itu menjadi saksi bisu penyusunan teks proklamasi. Setelah semalaman berembuk, akhirnya pada dini hari 9 Ramadhan 1364, tepat 76 tahun lalu dalam perhitungan Hijriah, teks itu selesai dan segera diketik.
Dalam buku Sekitar Proklamasi (1981) Bung Hatta mengatakan bahwa dirinya sempat diberi makan sahur di kediaman Laksana Maeda.
Baca Juga: Sarden Cabai Hijau, Olahan Ikan Kalengan yang Rasanya Luar Biasa
"Sahur.....Sahur!," suara terdengar dari rumah kediaman Maeda menunjukan waktu untuk Muslim bersahur.
Makanan itu telah disiapkan oleh Satsuki Mishina, selaku asisten rumah tangga Laksamana Maeda dan satu-satunya perempuan yang ada dalam rumah tersebut.
"Waktu itu bulan puasa. Sebelum pulang saya masih dapat makan sahur di rumah Admiral Maeda," kenang Hatta.
Mishina membuat dan menyiapkan nasi goreng, telur, dan ikan sarden. Setelah selesai masak, jamuan segera dihidangkan kepada para tokoh perumus proklamasi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR