Nakita.id - Pijat bayi diyakini banyak manfaatnya, hal ini sudah diakui oleh banyak dokter dan ilmuan.
Tapi jika pijat bayi dilakukan bukan oleh orangtua sendiri, dalam hal ini dukun bayi, ceritanya bisa lain.
BACA JUGA: Catat ! Ini Waktu yang Tepat Mengonsumsi Makanan, Agar Tidak Gemuk
Seperti yang dialami Mohammad Kenzo Jayendra (2 bulan) dari Rembang, Jawa Tengah, tahun lalu, tepatnya bulan 10.
Bayi dari pasangan Ahmad Agus dan Mas'udah warga Dukuh Grabak Desa Sridadi, Kecamatan Kota Rembang ini tahun lalu mengalami perdarahan otak akibatkan sering dipijat di bagian kepala oleh seorang dukun pijat bayi.
Menurut pengakuan ayah Kenzo, pijat bayi oleh dukun di kampungnya sudah menjadi hal yang lumrah, dan semua bayi rata-rata dipijat di dukun bayi.
Bulan 10 tahun lalu, Kenzo awalnya mengalami muntah-muntah setelah beberapa kali dipijat. Sampai muntahnya itu juga keluar dari hidung. Lalu mata sebelah kanannya menutup. Hingga Kenzo tidak mau minum ASI selama dua hari.
Di Rawat Di Rumah Sakit
Semakin hari ternyata tidak membaik, Kenzo semakin menghawatirkan. Karena hal ini keluarganya memanggil bidan desa untuk memeriksa kondisi Kenzo.
Oleh bidan disarankan segera dibawa ke RSUD Rembang.
Setelah diperiksa, menurut dokter usia Kenzo tidak akan bertahan lama, jika tidak segera dioperasi. Itu pun dengan risiko 75 persen kemungkinan tidak terselamatkan, 25 persen bisa terselamatkan, dan kalaupun selamat kondisinya cacat.
BACA JUGA: Bertengkar Di depan Anak, Bisa Memicu Bipolar Pada Si Kecil.
Singkat cerita. Untuk mendapatkan penanganan intensif Kenzo dibawa ke RSU Dr Kariadi Semarang.
Selama lebih kurang 2 minggu menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Tim dokter berhasil melakukan operasi di bagian otak kanan yang mengalami perdarahan.
Salah Memijat Fatal Akibatnya
Menurut pengakuan Agus, ayah Kenzo, Kenzo sudah mulai dipijat sejak usia 27 hari oleh dukun bayi.
Padahal medis merekomendasikan pijat bayi dilakukan kepada bayi cukup bulan di usia 3 bulan.
Menurut dr. Utami Roesli SpA, IBCLC, CIMI, pijat bayi merupakan terapi sentuh paling kuno dan populer.
Meski kuno, pijat bayi tetap banyak manfaat dan sebaiknya dilakukan secara rutin, setidaknya sebulan sekali.
BACA JUGA: Ingat Pasangan 'Si Cantik dan Si Buruk Rupa' Ini? Begini Kabarnya
Utami mengingatkan pijat bayi dilakukan oleh orangtua. Bukan oleh dokter, bidan, perawat, apalagi dukun bayi yang tidak memiliki pengetahuan midis juga anatomi.
Menurut dr Fitri Hartanto, SpA(K), saat ditemui dalam acara konprensi pers usai acara Cetak Rekor Guinness World Record Pelatihan Stimulasi Pijat Bayi Terbesar (7/10), Pijat bayi mempunyai banyak manfaat untuk bayi. Karena itu dianjurkan bayi mendapat pijatan dari orangtuanya.
Berikut manfaat pijat bayi menurut Fitri yang juga Ketua Penyusun Modul Pelatihan Pijat Bayi dari UKK Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia.
BACA JUGA: Sekolah Tempat Penularan Difteri. Kemenkes Wajibkan Vaksin Sebagai Syarat Masuk Sekolah
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR