Nakita.id - Anak-anak di usianya memang sangat senang bermain.
Hanya saja, ketika semua mainan dikeluarkan, satu hal yang sering membuat Moms kesal adalah saat anak ogah diminta membereskan mainannya.
Tapi sebenarnya anak sudah bisa kok Moms, diajari merapikan mainannya.
Merapikan mainan adalah salah satu kebiasaan yang perlu ditanamkan pada buah hati sejak usia dini.
Selain mengajarkan tanggung jawab, kegiatan ini juga berguna untuk mendukung perkembangan anak dan melatihnya untuk menyelesaikan masalah.
Namun, mengajarkan anak untuk beres-beres tidaklah mudah. Perlu usaha keras agar mereka memahami betul pentingnya membereskan mainan dan menganggap jika kegiatan itu terasa menyenangkan.
Nah, untuk melakukan hal tersebut Moms bisa coba beberapa tips berikut ini.
1. Menanamkan pentingnya merapikan mainan
Anak-anak pada dasarnya tidak suka beres-beres. Jika anak tidak mengerti pentingnya merapikan mainan, ia tidak akan termotivasi untuk melakukannya.
Jadi, sebelum Moms mengajarkan anak merapikan mainan, coba tanamkan dahulu pentingnya kegiatan ini.
Sebagai contoh, katakan pada anak bahwa orang lain bisa terpeleset jika mainannya dibiarkan berantakan.
Atau, katakan bahwa mainan yang tidak dirapikan bisa hilang dan tidak asyik dimainkan lagi.
Carilah alasan yang paling berkaitan dengan Si Kecil.
2. Merapikan mainan pada sore hari
Anak-anak, terutama yang masih balita, akan cepat merasa bosan bila harus merapikan mainannya setiap kali selesai bermain.
Oleh sebab itu, cobalah mengajak anak membereskan mainannya pada sore hari ketika ia betul-betul tidak ingin bermain lagi.
Jadikan ini sebagai rutinitas harian sehingga Si Kecil terbiasa merapikan mainannya. Kebiasaan yang dilakukan sejak kecil akan membekas seiring waktu.
Saat anak sudah cukup besar, ia pun akan mempunyai kesadaran untuk merapikan mainan sendiri.
3. Menjadi orangtua yang fleksibel
Jika anak membuat sesuatu yang rumit dan belum selesai hingga waktu beres-beres, katakan padanya untuk menyelesaikannya besok.
Sebisa mungkin, jangan biarkan anak mengatur waktu main sendiri, tapi tetap hargai keinginannya untuk menyimpan mainan yang belum selesai tersebut.
Sediakan tempat untuk menyimpan mainan yang akan diselesaikan besok, lalu ajaklah anak merapikan mainan bersama.
Langkah ini akan mengajarkan anak tanggung jawab tanpa membatasi kreativitasnya yang sedang berkembang.
4. Menjadikan beres-beres mainan terasa menyenangkan
Ada banyak hal yang dapat membuat kegiatan beres-beres terasa menyenangkan.
Jika si kecil menyukai musik dan bernyanyi, coba ajak ia merapikan mainan sambil menyetel lagu-lagu kesukaannya.
Atau lebih baik lagi, buatlah lagu beres-beres ala Moms berdua.
5. Merapikan mainan satu per satu
Anak-anak lebih mudah teralihkan perhatiannya bila harus mengerjakan tugas yang besar.
Jadi, Moms perlu menguraikan pekerjaan besar anak menjadi tugas yang lebih kecil, contohnya dengan merapikan mainan satu demi satu.
Sebagai awalan, berikan tugas yang mudah dahulu, misalnya menaruh balok ke dalam kotak.
Sementara itu, Moms dapat merapikan kepingan puzzle atau mainan lain yang lebih rumit. Kita bisa menyesuaikan tugas anak sesuai perkembangan usianya.
6. Memuji anak atas hasil kerjanya
Setelah anak merapikan mainannya, jangan lupa memberi pujian atas hasil kerjanya. Katakan pada si kecil bahwa kamarnya tampak rapi dan bagus.
Ini akan membuatnya merasa senang dan menjadi motivasi untuk membersihkan mainannya lagi.
Melatih kebiasaan baik ini memang tidak mudah, tetapi bila orangtua rutin dan sabar, Si Kecil lambat laun akan memahami tanggung jawabnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR