"Sebab saat liburan panjang itu ternyata penduduk jalan-jalan. Sejak awal PSBB sudah begitu banyak (mobilitas) yang di-stop. Lalu saat liburan panjang orang mudik, bepergian dan sebagainya," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Pandu, libur panjang dalam rangka HUT RI ke-75 yang kemudian dilanjutkan dengan peringatan tahun baru Islam menjadi pemicunya.
Penyebabnya, kata dia, bisa jadi banyak individu yang terpapar Covid-19 tetapi tak merasakan gejala sakit.
Kemudian, individu itu bisa menularkan penyakit ke orang lain saat bepergian, kembali ke kampung halaman, kembali ke rumah atau kembali bekerja di kantor.
Pandu kembali mengingatkan kalau satu orang positif Covid-19 berpotensi menularkan ke orang lainnya.
Jika tidak dikenalikan, jumlah infeksi akan terus bertambah.
"Sekarang jadi batal landai. Malah meningkat terus sampai sekarang dan tidak bisa lagi dikendalikan. Ini yang jadi masalah, kenapa? Sebab selalu terjadi mobolitas penduduk," ucap Pandu.
"Yang mudik, yang balik ini ternyata banyak sekali. Kemudian liburan panjang selama sepekan berturut-turut. Diperkirakan kondisi penularan tinggi ini akan sampai minggu depan, bahkan lebih," tuturnya.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR