Nakita.id - Baru-baru ini ramai ciutan pengguna twitter @AllayyaBie yang diunggah ulang oleh salah satu akun gosip di Instagram.
Wanita yang menyebut dirinya sebagai tante bayi ceritakan panjang lebar soal nasib naas yang dialami keponakannya.
Ia menduga jika pengaruh obat dengan dosis tinggi yang sebabkan ponakan perempuannya hembuskan nafas terakhir.
Ia menceritakan jika keponakannya itu terus minta susu, bayi 5 bulan itu memang sering ditinggal ibunya keluar masuk rumah sakit karena dan diberi susu formula.
Terus meminta susu, wanita tersebut tak sadar jika keponakannya alami gejala dehidrasi.
Keesokan harinya panas tinggi pun mulai alami mencret, sampai dibuatkan kunir sebagai pencegahan.
Namun usahanya itu tak membuahkan hasil dan justru si anak tak bisa tidur.
Tak mau lama-lama dengan kondisi bayi yang panas tinggi dan mencret, wanita itu membawanya ke bidan.
Setelah diberikan obat, tak ada perubahan atau reaksi yang ditunjukkan oleh bayi.
Bahkan kondisi bayi semakin parah dengan panas dan mencret yang terlalu sering.
Saat itu ia mengaku tak tahu menahu soal bahaya obat (inamid) untuk bayi 5 bulan.
Tak juga membaik dan susah tidur, pukul 21.00 ia membawa bayi pergi ke puskesmas untuk dapatkan penanganan lebih lanjut.
"Semua orang panik, malam itu juga jam 9 malam dibawa ke puskesmas agar bisa diambil tindakan setidaknya pertolongan pertama/ diinfus agar ada cairan yang masuk," tulisnya.
Sampai di puskesmas, wanita ini justru diminta untuk kembali pulang dan menunggu reaksi obat yang ia dapat dari bidan.
Bahkan perawat puskesmas meminta agar dirinya membawa si bayi kembali ke puskesmas jika mata cekung, bibir biru dan mencret 7 kali lagi.
"Perawat 'pulang dulu ya bu, balik lagi kalau matanya cekung dan mencret 7x lagi," tulisnya.
Dapat pelayanan yang kurang memuaskan, wanita itu pun mengungkap jika dirinya langsung pergi ke Rumah Sakit PKU terdekat.
Dapat penanganan dokter dan diinfus bayi malang itu tunjukkan perubahan kondisi yang membaik.
Namun dokter menjelaskan jika mata bayi yang sudah cekung masuk dalam bahaya.
Terlebih bayi itu masih terus mencret dan alami panas tinggi sampai 40 derajat.
Dokter pun menyarankan agar segera mendapat rujukan.
Selama dalam perjalanan, anak 5 bulan itu sembat alami kejang dan sudah kritis.
Sampai di rumah sakit yang telah dirujuk kondisi bayi sudah pecah pembuluh darah bahkan tak bisa ditemukan bekas infus di tangan.
Panas tubuh juga masih tinggi sampai 40 derajat, namun malang bayi perempuan itu tak dapat diselamatkan.
Dokter sudah berkali-kali coba memompa detak jantung namun tidak berhasil juga.
Gadis kecil bernama Rahma Sheva Kamila itupun dinyatakan meninggal dunia Senin (24/8/2020).
Setelah kisah pilu yang ia alami, barulah tahu jika obat inamid dengan dosis tinggi tidak dianjurkan.
"Kita yg baru tahu bahwa obat (inamid) yang dibetikan bidan tidak dianjurkan buat dede krn dosis terlalu tinggi, bahkan obat itu sudah merusak otak dan syaraf dede sehingga pembuluh darah pas dibawa ke RS BJN telah pecah," tulis tante dari bayi malang itu.
Diunggah ulang oleh akun gosip di Instagram, curhatan tante dari Sheva tuai simpati warganet.
Source | : | |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR