Nakita.id - Apakah akhir pekan ini Moms dan keluarga ingin menghabiskan waktu dengan berenang?
Jika iya, sebaiknya memperhatikan beberapa hal sebelum berenang di tempat umum saat pandemi Covid-19.
Selain mencegah Covid-19 mengetahui beberapa hal sebelum berenang di tempat umum juga membuat hati Moms tenang ketika mengajak Si Kecil.
Akhir pekan biasanya digunakan untuk berlibur bersama keluarga. Salah satu yang bisa menjadi pilihan adalah menghabiskan waktu dengan berenang.
Akan tetapi, saat pandemi ada kekhawatiran terjadi penularan Covid-19 saat berenang di kolam renang umum.
Lalu masih amankah berenang di saat ini? Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, menjelaskan potensi penularan virus corona di air sangat kecil.
"Potensi penularan Covid-19 di kolam renang, di dalam air maksudnya, kecil potensinya," ujar Dicky kepada Kompas.com, Jumat (28/8/2020).
Hal itu karena di dalam kolam renang pada umumnya ada klorin yang bisa membantu membunuh virus.
Dicky mengatakan, sejauh ini virus penyebab Covid-19 bertahan atau terdeteksi di air buangan atau limbah. Hal itu tentu karena tidak ada disinfektan.
"Sejauh ini Covid-19 bukan waterborne disease, sehingga relatif aman jika berenang. Sejauh ini belum ada bukti ke arah itu," katanya.
Jaga jarak
Akan tetapi, yang perlu diwaspadai menurut Dicky adalah potensi penularan dari droplets atau tetesan.
Sehingga jaga jarak masih sangat diperlukan. Dia memperingatkan orang-orang yang berenang agar menjaga jarak minimal 2 meter.
Protokol kesehatannya, kata Dicky, adalah kapasitas dari kolam renang. Bagaimana mengetahui berapa kapasitas kolam renang?
Dia menggambarkan, untuk satu orang membutuhkan ruang sebesar 4 meter persegi. Jadi luas total kolam renang dibagi 4 meter persegi itulah jumlah maksimal orang yang bisa ditampung dalam satu waktu.
Selain itu terkait protokol, perlu ada skrining pengunjung ketika akan masuk kolam renang.
Mereka diukur suhunya, kemudian didata asalnya. Dia mengatakan perlu juga membatasi pengunjung lewat usianya.
Lansia dan ibu hamil sebaiknya tidak diperbolehkan, kecuali dikhususkan. Misalnya, kolam renang khusus lansia atau ibu hamil di waktu-waktu tertentu.
Sebelum masuk, pengunjung juga wajib cuci tangan. Kemudian, kata Dicky, saat di dalam kolam renang diusahakan tidak menyentuh barang atau permukaan yang sering dijamah publik.
"Jika kolam renang itu di outdoor juga relatif lebih mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19," ujar Dicky.
Lanjutnya, karena penularan Covid-19 lebih besar terjadi di indoor.
Hati-hati
Dihubungi terpisah, Pakar Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Bayu Satria Wiratama juga mengatakan hal senada.
Menurutnya, perlu menghindari kolam renang yang ramai.
"Cek dulu kolam renangnya sedang ramai apa tidak, indikatornya kira-kira terisi 50 persen atau tidak. Jika terisi 50 persen, sebaiknya ganti tempat karena akan susah jaga jarak," kata Bayu kepada Kompas.com, Jumat (28/8/2020).
Karena di kolam renang orang-orang tidak memakai masker, kata dia, jadi sebaiknya berhati-hati.
Menurutnya, ganti tempat lain atau tidak usah berenang jika kolam renang yang dituju sudah ramai.
Bayu mengatakan perlu juga membawa perlengkapan renang, terutama kacamata renang untuk melindungi mata.
Kemudian, ia menambahkan, ketika tidak sedang berenang sebaiknya jaga jarak dan tidak mengobrol dengan orang lain.
"Selain itu saat di kamar ganti juga perlu jaga jarak. Jangan ngobrol dengan orang lain, serta cuci tangan sebelum dan setelah masuk kamar ganti," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Cara Aman Berenang di Kolam Renang Umum Saat Pandemi Corona?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR