Nakita.id - Presiden Joko Widodo mengumumkan hal penting terkait vaksin virus corona, Moms.
Saat ini ada vaksin buatan China yang sedang masuk tahap uji coba pada manusia.
Vaksin tersebut juga diujikan kepada sebagian masyarakat Indonesia.
Banyak yang berharap uji coba tersebut membuahkan hasil yang baik sehingga bisa segera digunakan.
Dalam tayangan di kanal YouTube KompasTV (28/8/2020), Presiden Joko Widodo membuat pernyataan yang membuat masyarakat bisa sedikit bernapas lega.
Dalam tayangan tersebut, mulanya Jokowi menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah berupaya melobi negara yang membuat vaksin.
Presiden mengungkapkan hal tersebut dalam acara penyerahan bantuan Presiden produktif di Yogyakarta pada Jumat (28/8/2020).
Tak hanya itu, Jokowi juga mengungkapkan soal kapan vaksin bisa disuntikkan pada masyarakat Indonesia.
"Omsetnya biasanya satu juta tinggal empat ratus. Tapi nanti insyaallah kalo sudah pada kondisi di mana vaksin sudah diproduksi dan sudah mulai disuntikkan pada masyarakat, itu kita berada di posisi normal," ujar Jokowi.
"Kemaren pak menteri BUMN sudah pergi ke Uni Emirat Arab, pergi ke China untuk memastikan vaksin itu bisa kita dapatkan, baik bahan baku yang bisa kita produksi di sini maupun beli jadi.
Tapi saya meyakini, insyaallah di Bulan Januari lah kita sudah mulai... suntik vaksin, biar keadaannya masuk pada normal kembali," ungkap Presiden Joko Widodo.
Mendengar pernyataan presiden tersebut, banyak warganet yang berharap semoga hal itu benar terjadi.
"SMOGA benar adanya bukan HOAK," tulis PUTRA BORNEO KAL-TIM.
"Smoga vaksinnya berhasil, udah stengah taon di rumah aja nih..jadi semoga lancar," tulis blue sky.
Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, PT Bio Farma (Persero) dipastikan menerima bulk atau konsentrat Ready to Fill (RTF) vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 50 juta dosis.
Dimulai pada November 2020 sampai dengan Maret 2021 mendatang.
Kepastian tersebut ditandai dengan penandatanganan Prelimenary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of Covid-19 Vaccine.
Pada 20 Agustus 2020, dilaksanakan dua penandatanganan perjanjian.
Pertama, Indonesia dipastikan mendapatkan tambahan pasokan bulk vaksin Covid-19 hingga Maret 2021, tambahan pasokan sampai dengan akhir tahun 2021.
Perjanjian itu untuk menyepakati komitmen ketersediaan pasokan bulkvaccine hingga 50 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021.
Untuk dokumen kedua yang ditandatangani Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen kapasitas bulk vaccine 2021.
Komitmen tersebut menegaskan kalau Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk pasokan bulk vaccine hingga akhir tahun 2021.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR