Kenali Gejala Fimosis Sejak Dini, Salah Satunya Anak Sulit Kencing dan Nyeri
Nakita.id – Hati-hati jika anak sulit kencing dan nyeri, bisa jadi kelainan fimosis.
Sulit kencing dan nyeri dapat menjadi gejala sejumlah penyakit.
Selain infeksi saluran kemih, sulit kencing dan nyeri juga ternyata menunjukkan sebuah kelainan, yaitu kelainan fimosis.
Kelainan fimosis sendiri merupakan keadaan di mana didapatkan konstriksi/penyempitan dari ujung kulit depan (foreskin) penis.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Anak Sulit Kencing dan Nyeri, Hati-hati Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius Ini
Dengan kata lain, bukan karena penisnya yang tidak berlubang, melainkan ada kulit yang menutup kepala penis.
Fimosis bisa ditemukan karena faktor kongenital (bawaan sejak lahir) atau bisa juga akibat peradangan berulang pada kulit depan penis.
Umumnya, anak dengan kelainan fimosis sering mengejan saat akan kencing karena air kencing harus melalui saluran yang sempit.
Kemudian, bagian belakang kepala penis tampak menggembung karena aliran yang tidak lancar tersebut.
Langkah terbaik, saat orangtua mencurigai ada sesuatu dengan penis si anak, segera berkonsultasi dengan dokter.
"Bila orangtua tanggap, sejak bayi pun kelainan ini sudah bisa diketahui," kata dr Supriadi Handoko, spesialis bedah umum RS Internasional Bintaro.
Bila tidak segera ditangani, fimosis dapat mengakibatkan infeksi saluran kencing, balanitis (infeksi pada glans penis), atau balanoposthitis (infeksi pada glans penis serta preputium).
Adapun gejala yang tampak pada balanitis adalah glans penis tampak membengkak dan meradang dan jika kencing disertai rasa sakit.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk kelainan fimosis adalah sunat.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Si Kecil ingin sunat.
Ya, Si Kecil sunat jika keadaannya sudah sehat; tidak batuk, pilek, atau demam.
Efek samping sunat, antara lain, perdarahan, infeksi, hematom, atau pembengkakan.
Untuk mengurangi nyeri, sunat dilakukan dengan pembiusan. Ada dua cara pembiusan, bius lokal dan total.
Pada bius lokal, anak merasakan sakit sekitar 1 jam setelah suntikan diberikan; efek obat bius tersebut hilang. Sedangkan, bius total anak akan merasakan sakit setelah dia tersadar.
"Biasanya dokter sudah mengantisipasi dengan memberikan obat antisakit lewat dubur sebelum dia tersadar," ujar dr Supriadi.
Pada keadaan normal, proses penyembuhan sunat berlangsung 5-7 hari. Bahkan, ada juga yang baru tiga hari sudah kering.
Hal ini bisa terjadi asalkan perawatan sesudah sunat benar-benar dilakukan.
Sebagai contoh, orangtua benar-benar menjaga agar luka si anak makin lama makin kering agar terhindar dari infeksi.
Adapun cara untuk menjaga supaya tidak timbul infeksi setelah sunat, daerah jahitan dibalut dengan kasa steril yang dibubuhi antiseptik.
Bila balutan sedikit kena air kencing, tidak apa-apa, Moms. Sesudah anak kencing, kepala penis dapat dibersihkan pelan-pelan dan hati-hati dengan kasa basah.
Selama perawatan dilakukan dengan benar, Si Kecil juga akan cepat pulih dan bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bila Si Kecil Harus Segera Sunat".
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR