Nakita.id - Moms dan Dads sudah memeriksakan kesehatan dan sudah menjalani perawatan apa pun untuk meningkatkan kesuburan.
Namun, sayangnya, program kehamilan Moms tak kunjung berhasil.
Akhirnya, Moms berniat untuk mengikuti program bayi tabung.
BACA JUGA: Ingin Cepat Hamil, Ikut Bayi Tabung Atau Inseminasi Buatan? Simak Dulu Ini.
Namun Moms mungkin akan mencari tahu informasi mengenai proses ini.
Lalu bagaimana proses bayi tabung itu?
Yuk Moms, kenali program bayi tabung, langkah demi langkahnya:
BACA JUGA: Cerita Foto Seorang Ibu Yang Menjalani Program Bayi Tabung
1. Hari Pertama (1)
Saat hari pertama program atau saat haid hari ke-2 (biasa disebut dengan D2) datang ke dokter untuk dilakukan cek hormon dan USG yang kemudian menyimpulkan apakah siklus ini cocok untuk memulai program atau tidak.
2. Suntik Hormon di Hari ke 2-6
Selanjutnya, mulai dilakukan suntik hormon, bisa pada hari ke-2 atau ke-3.
BACA JUGA: Harus Menjalani Program Bayi Tabung, Ternyata Istri Ustaz Solmed Pernah Hamil dan Melahirkan Normal
Suntikan selanjutnya (pada hari ke-3, 4, 5, dan 6), bisa dilakukan sendiri di rumah. Bentuk suntikannya seperti pena (seperti suntikan pada pasien diabetes).
Cara penggunaannya tinggal disuntikkan sendiri dua jari di bawah pusar.
Walau mudah, tidak semua ibu berani melakukannya.
Solusinya bisa datang ke klinik terdekat untuk minta disuntikkan oleh suster (dokter biasanya sudah membekali Mama dengan surat pengantar).
3. Lihat Respons Obat Suntik di Hari ke-7
Setelah 4 hari suntik (atau hari ke-7), Moms disarankan kembali ke dokter untuk melihat respons obat suntik.
BACA JUGA: Harus Menjalani Program Bayi Tabung, Ternyata Istri Ustaz Solmed Pernah Hamil dan Melahirkan Normal
4. Pemantauan Telur di Hari ke-11
Empat hari kemudian (hari ke-11), dokter akan kembali melakukan pemantauan kondisi telur dengan USG.
Jika sudah tampak membesar, dokter akan melakukan suntikan terakhir, yakni suntikan pemecah telur.
BACA JUGA: Istri Ustaz Solmed Kini Tengah Menjalani Program Bayi Tabung, Alasannya Bikin Kaget
5. Pengambilan Sel Telur di Hari ke-13
Sesudah 36 jam (hari ke-13), akan dilakukan OPU (ovum pick up), yakni pengambilan sel-sel telur (oosit) yang sudah matang dengan alat “penyedot” (semacam jarum).
Tindakan ini umumnya akan disertai pembiusan.
Beberapa sel telur yang sudah matang akan dibawa ke laboratorium dan dipertemukan dengan sperma yang sudah dikeluarkan, baik dengan dilakukan inseminasi langsung/ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection) atau tanpa inseminasi (konvensional).
Proses pertemuan sel telur dan sperma dilakukan di cawan-cawan khusus (kultur).
Di sinilah terjadi embrio. Perkembangan embrio (hasil pertemuan sperma dan sel telur) kemudian diamati setiap hari hingga tiba waktunya untuk melakukan transfer embrio.
6. Transfer Embrio di Hari ke-16
Transfer embrio ke rahim Mama bisa dilakukan pada hari ke-2, 3 atau 5 setelah OPU, atau pada hari ke-16 (embrio berusia 3 hari).
Jumlah embrio yang ditransfer bervariasi, antara 1—3 embrio.
Transfer lebih dari 1 embrio dimaksudkan untuk mempertinggi kemungkinan kehamilan.
BACA JUGA: Tya Ariestya Ingin Tambah Anak, Ini Program Bayi Tabung yang Dilakukannya
Setelah transfer embrio, Mama akan diberi obat penguat rahim dan multivitamin sampai dengan 2 minggu kemudian, yaitu pada hari tes kehamilan (urine/darah).
7. Pemantauan Janin
Setelah kehamilan diyakinkan terjadi, dilakukan pemantauan keadaan kehamilan hingga diyakini janin dapat tumbuh dengan baik.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR