Nakita.id - Anak adalah harta yang paling berharga, karena anak adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga, rawat sebaik mungkin.
Karenanyalah, saat anak sakit orangtua akan berjuang dengan segala daya upaya untuk memberikan yang terbaik, termasuk kesembuhan pada anaknya.
Bisa dibilang, saat anak sakit, apapun rela dilakukan dan ditempuh oleh orangtua.
Begitu pula yang terjadi pada ibu May, ibu 2 anak, yang mana anak pertamanya, Andra usia 7 tahun, mengalami kanker otak Otak Medulloblastoma Grade IV dan Hidrocepalus.
Dalam perjuangan untuk kesembuhan anaknya bu May tidak kenal lelah.
Perjuangan untuk kesehatan Andra tidak saja ditempuh May lewat pembiayaan BPJS.
Karena besarnya biaya yang harus ditunggunya, dan banyaknya pengeluaran untuk pengobatan Andra, May mencoba berikhtiar dengan memposting kisah dan perjuangan anaknya Andra di Kitabisa!
Harapan May, tidak lain supaya Andra bisa kembali bisa berlari dan belajar di sekolah untuk mengejar cita-citanya.
"Saya kuat karena Andra kuat. Walau sakit, Andra tetep ingin sekolah. Malah saat masih bisa bersekolah dia tetep keukeuh ikut lomba. Padahal saat itu untuk berdiri saja dia harus dipegangi.
Di Kitabisa! May menuliskan kisahnya dengan rinci dan jelas, seperti berikut ini:
"Bismillah...Assalamualaikum WR WB
Perkenalkan nama saya May ibu 2 anak. Anak pertama saya Andra lahir pada November 2010 sekarang usia 7 tahun. Foto diatas adalah foto pada saat Andra di ruang PICU pasca operasi pengangkatan tumor ganas (kanker) di otaknya tahun 2013. Andra adalah survivor Kanker Otak Medulloblastoma Grade IV dan Hidrocepalus. Dari lahir sampai usia 3 tahun Andra tumbuh sehat dan normal, bisa berdiri, berjalan dan berlari2 lincah seperti anak lain seusianya. Sampai tahun 2013 Andra panas demam dan muntah,jalan juga miring seperti hilang keseimbangan. Gejalanya berlangsung cepat sampai kami bawa ke Dokter Neurolog Anak dan melalui beberapa pemeriksaan dan CT Scan dokter mendiagnosa ada tumor otak ganas (Kanker otak) di bagian cerebellum atau otak kecilnya bernama Medulloblastoma Grade IV dan cairan menumpuk di kepala (Hidrocepalus). Karena diagnosa tsb beberapa hari setelah ulang tahun Andra ke 3 tepatnya bulan November 2013 Andra harus menjalani operasi segera karena tumor ganasnya sudah hampir kena batang otak, jika tidak segera dioperasi Andra bisa koma.
Kemudian esoknya operasi ke 1 dilakukan utk pengangkatan tumor ganas dan operasi ke 2 dilakukan seminggu setelahnya utk pemasangan pompa VP Shunt dikepala yg berfungsi utk membantu menyedot cairan berlebih dikepalanya. Dan karena tumornya ganas ada sel kankernya setelah itu Andra harus menjalani proses Radioterapi selama 30x. Andra juga tahun 2015 harus dioperasi lagi karena hidrokel. Utk operasi 1, 2 dan 3 juga biaya Radioterapi semua memakai biaya pribadi karena saat itu belum ada BPJS dan kondisi mendesak. Dana tsb kami dapat dari tabungan, menjual aset dan meminjam dari tempat kerja.
Andra sudah menjalani operasi selama 4x. Dan terakhir Agustus 2017 kemarin kondisi Andra tiba2 ngedrop dikarenakan VP Shuntnya rusak sehingga harus operasi repair VP Shunt. Selang VP Shunt yg ada dikepala dan dibadannya putus sehingga cairan menumpuk kembali. Alhamdulillah operasi ke 4 bisa menggunakan BPJS.
Karena tumor ganasnya berada di otak kecil yg merupakan pusat keseimbangan, kata dokter pasca operasi pengangkatan tumor 2013 kondisi Andra menjadi seperti bayi lagi, tidak bisa duduk, berdiri dan berjalan sendiri. Dokter mengharuskan Andra utk terapi rutin sampai motoriknya diharapkan bisa kembali normal semua. Oleh sebab itu selesai Radioterapi Andra harus menjalani berbagai terapi lagi antara lain Terapi Wicara dan Fisioterapi rutin sampai dengan sekarang. Total sudah 4 tahun Andra berjuang dan semangat menjalani terapi2nya secara rutin. Namun sampai sekarang Andra belum bisa berdiri dan berjalan sendiri lagi, walaupun begitu kami sangat bersyukur atas motorik Andra yg sedikit2 mengalami kemajuan seperti bisa duduk sendiri walaupun masih goyang dan belum stabil.
Selain itu Andra juga harus kontrol rutin ke Dokter spesialis Rehab Medik dan Dokter spesialis Mata Anak karena pasca operasi 2013 mata Andra menjadi juling dan tidak fokus. Namun terapi2 dan kunjungan ke dokter spesialis yg tidak bisa pakai BPJS tsb terpaksa berhenti utk sementara karena kami kehabisan dana. Padahal menurut dokter dan terapisnya, Andra jangan sampai berhenti terapi karena motoriknya akan mundur kembali.
Andra juga adalah anak yg kuat dan penuh semangat. Atas permintaannya sendiri Andra minta sekolah di TK umum didekat rumah,karena Andra belum bisa berdiri dan jalan sendiri, aktifitas Andra di sekolah lebih banyak duduk2 didalam kelas dan walaupun hanya Andra satu2nya anak yg masih harus dipegangi dan dibantu berdiri dan berjalan, Andra tidak pernah merasa minder, dia selalu bersemangat sekolah. Andra tidak pernah mengeluh sakit selama menjalani pengobatan karena Andra ingin sembuh dan bisa jalan lagi seperti anak2 lain."
Menurut May dalam tulisannya, dirinya sharing seperti itu atas dorongan teman yang peduli kepadanya. Menurutnya dengan sharing sepert ini semoga bisa menggugah banyak pihak untuk peduli kepada kebaiakan Andra untuk bisa menggapai cita-citanya.
Memang May menggunakan BPJS kesehatan. Tapi untuk kebaikan Andra tidak bisa semuanya ditanggung BPJS.
Moms, jika ingin membantu ibu May, bisa langsung menghubungi beliau di:
HP : 085939127505
FB : May Mamanya Andra-Ganin
IG : may_andraganin
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR