Nakita.id - Ahmad Dhani mematahkan asumsi bahwa kariernya meredup pasca bercerai dari Maia Estianty.
Seperti diketahui, rumah tangga Dhani dan Maia bertahan selama 14 tahun dengan perceraian pada 2008 lalu.
Pentolan Dewa 19 ini tak memungkiri memang banyak orang yang mengira dirinya jatuh miskin dan kariernya menurun usai bercerai.
Namun Dhani mengatakan hal tersebut sebatas opini masyarakat karena tidak sesuai data.
"Banyak orang yang salah ketika... Ada yang bilang gini, setelah cerai sama Maia Estianty, karier musik Ahmad Dhani redup," kata Dhani dalam vlog yang dibagikan di kanal Video Legend pada Selasa (01/09/20).
"Itu, kan, by asumsi."
Terkebalikan dari asumsi publik, Dhani malah mengaku lebih kaya setelah bercerai.
Ia pun menyinggung soal royalti yang didapatkannya dari beberapa lagunya.
"Kalau kita bukain data, royalti dan lain-lain, justru lebih banyak setelah cerai," jelas Dhani.
"Orang, kan, cuma berasumsi bicaranya, tidak by data."
Dhani kemudian membahas soal lagu-lagu populernya yang dikenal hingga saat ini.
Ia juga mengomentari soal asumsi orang yang menyebut lagunya di era 90an lebih bagus.
"Banyak yang bilang lagunya banyak yang bergengsi di tahun 90an," sambung Dhani.
"Padahal lagu 'Kirana' bukan lagu saya, lagu Erwin (Erwin Prasetya), saya cuma bikin lirik doang. 'Roman Picisan', tahun 2000. Terus, lagu 'Satu', kurang bagus apa lagu itu? Itu tahun 2005."
Dengan demikian, pria berusia 48 tahun ini mengaku maklum bila ada pihak berasumsi menyebut lagunya yang bagus adalah generasi 90an.
Nyatanya terbukti lagu-lagu Dhani masih tetap dinikmati hingga saat ini.
"Jadi, ya, kebanyakan anak usia 30 tahun sampai 40 tahun yang ngomongin lagu 90-an," tutur Dhani.
"Itu bagus, ya, wajarlah karena mereka hidup di tahun 90-an."
Seperti diketahui, Dhani dan Maia dikaruniai tiga orang anak dari pernikahan mereka yakni Al Ghazali, El Rumi dan Dul Jaelani.
Pasca cerai dari Maia, Dhani menikah dengan Mulan Jameela pada tahun 2009. Sementara Maia menikah dengan Irwan Mussry pada 2018 lalu.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR