Bandotan yang memiliki nama latin Ageratum conyzoides ini pertam akali ditemukan di Kepulauan Karibia, Florida, Amerika Tengah, dan Meksiko.
Habitatnya adalah negara sub-tropis dan tropis, termasuk di Indonesia.
Buku Weeds of Rice in Indonesia mencatat tanaman ini didatangkan ke pulau Jawa sebelum tahun 1860-an.
Kini tanaman Bandotan dapat dengan mudah kita temui di pinggir jalan, ladang, pinggiran sawah, atau semak-semak.
Daun dari tanaman ini menghasilkan senyawa ageratochromene, yang bisa dimanfaatkan untuk insektisida alami.
Ekstrak daunnya telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri serta melawan perkembangan beberapa jenis serangga, termasuk lalat, ngengat, dan beberapa jenis nyamuk.
Mengutip dari jurnal Ageratum conyzoides: A Tropical Source of Medicinal and Agricultural Products, Bandotan memiliki kandungan flavonoid, tanin, kumarin, minyak esensial, dan alkaloid.
Di beberapa negara tetangga, tanaman ini bahkan sudah tak asing digunakan untuk pengobatan tradisional.
Baca Juga: Tumbuh Liar, Ternyata Riset Mengungkap Daun Kelor ini Bisa Membantu Mengatasi Diabetes!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | ebrary.net |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR