"Saya sempat datangi dia dulu," katanya geram.
Bak jatuh tertimpa tangga, sudah ditinggal suami, Ramlah juga menanggung utang Lukman.
Lukman yang bekerja sebagai sopir angkutan disebut tak memberikan nafkah untuk Ramlah.
"Saya jual truk, habis emas saya masukkan ke pegadaian,
saya selalu mencicil ke para penagih dan saya tidak tahu berapa sebenarnya utang suamiku, sementara si pelakor bebas merdeka" keluhnya.
Meski demikian, Ramlah mengaku bersyukur karena masih bisa bekerja sebagai penjual mainan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama anak-anaknya.
Source | : | tribun bogor |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR