Menurut Ariel, pelajaran tersebut masih terus digali oleh tim Noah agar mereka bisa melahirkan sebuah karya yang baik dan istimewa bagi para pendengarnya.
"Ya kami terus membandingkan kita dengan industri musik dunia. Jadi laparnya lebih kepada lapar ilmu dan tekhnis," katanya.
Selain bicara soal karakter sound dalam musik, Noah juga membandingkan aksi panggungnya dengan musisi internasional.
Ariel Noah mencoba menerapkan bagaimana para penggemarnya dan penonton Indonesia mau menyaksikan aksi panggungnya, meski harga tiket terjual mahal.
"Kita harus mengukur diri dama industri diluar negeri. Harus ngejar kesana, kenapa orang rela membayar mahal nonton pertunjukan? Ternyata aksi pertunjukan okay, kawin lagu dan panggung membuat kami merasa belum sampai ke titik itu," ujar Ariel Noah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Akui Pernah Jenuh Bersama Noah, Bagaimana Ariel Tetap Bertahan di Band Tersebut?"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR