Nakita.id - Peristiwa mengejutkan terjadi pada Minggu (07/01/2018) Aljazair Ain Sefra.
Pasalnya, pada hari tersebut salju turun di gurun sahara, gurun terbesar di dunia pada dini hari waktu setempat.
Turunnya salju di gurun ini pun sudah ketiga kalinya sejak 40 tahun silam pada 1979 yang sampai terjadi badai salju.
BACA JUGA : Cek Sekarang Juga! Inilah Tanda-tanda Liver atau Hati Bermasalah
Tahun 2016 lalu salju bertahan selama satu hari penuh, kemudian pada Januari 2017 lalu pun salju kembali turun.
Di tahun ini, salju yang turun hanya bertahan kurang dari 12 jam.
Ketika sore hari, salju setebal 45 cm itu mencair dan hilang.
Lalu, mengapa salju bisa turun di Gurun Sahara?
Turunnya salju di tempat gersang tersebut merupakan salah satu fenomena alam, menurut ahli meteorologi.
Ain Sefra terletak sekitar 3.280 kaki di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh Pegunungan Atlas.
Gurun Sahara mencakup sebagian besar Afrika Utara dan telah melewati pergeseran suhu dan kelembaban selama beberapa ratus ribu tahun terakhir.
BACA JUGA : Jarang Diekspos, Begini Gantengnya Anak Najwa Shihab yang Berprestasi
Udara yang dingin dari daratan Eropa telah menyebar ke selatan ke padang pasir Afrika seluas 9,4 juta kilometer persegi.
Jadi, udara dingin yang berasal dari Eropa itu terjebak di kota ini.
Udara dingin yang terjebak itu tidak bisa keluar yang membuat udara di daerah ini semakin dingin. Karena suhu yang dingin, uap yang ada di udara pun mulai berubah menjadi salju.
Kota Ain Sefra punya suhu yang dingin di malam hari. Hal ini juga membantu proses perubahan uap di udara menjadi salju.
BACA JUGA :Operasi Plastik Rp 16 Miliar, Wajah Perempuan ini Malah Mengerikan!
Source | : | tribunnews,Bobo.grid.id |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR